Jakarta ( KASTV ) – Tokoh Adat Papua George Arnold Awi sempat terhasut dan percaya bahwa Anies Baswedan adalah sosok yang ekstrem dan radikal dari bacaan beberapa media. Apa lagi setelah ia menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Namun hal itu luntur setelah melakukan pertemuan dan melakukan klarifikasi langsung dengan orang nomor satu di Ibu Kota tersebut. Menurutnya, ternyata Anies jauh dari kata negatif tersebut.
Ia mengaku dua bulan lalu pernah melakukan pertemuan dengan Anies Baswedan di kantor dinasnya di Balai Kota. Salah satunya untuk mengetahui kebenaran yang dituduhkan kepadanya.
“Ya saya pernah ketemu dengan beliau. Sekitar dua bulan yang lalu. Saya sudah lupa waktunya yang tepat. Saya ketemu di kantor beliau. Saya minta waktu dan beliau bersedia mau terima saya,” katanya Jumat (8/8/2022).
Pada waktu itu ia juga sempat bingung, mengapa orang sekelas Anies mau menerimanya bertamu.
“Dan saya tidak tahu kok bisa saya dari Papua, orang Papua kok bisa minta dan beliau respon positif dan mau menerima saya di luar kerja beliau,” jelasnya lagi dengan serius.
Lebih kaget lagi saat pertemuan tersebut berlangsung. Kecurigaannya terhadap Anies dan apa pun yang dipikirkannya soal Anies sebelumnya pun luntur begitu saja.
Saat berbincang dengan Anies, dia pun mengaku bahwa sebelumnya sempat menilai negatif. Itu kata dia, hasil dari membaca dari beberapa media.
“Dan saya waktu ketemu dengan beliau langsung saya katakan. Bahwa Pak Anies kalau kami dari Papua ujung timur Indonesia, melihat kepemimpinan Pak Anies. Pak Anies ini sering (dinilai) ekstrem. Sehingga kami kurang simpatik pada Pak Anies,” jelasnya menirukan perkataan saat itu kepada Anies.
Menurutnya, setelah mendengar pengakuannya, Anies pun hanya bisa tersenyum ringan.
Setelah itu, lanjut dia, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu pun mengaku bahwa di masa kepemimpinan, ia banyak membangun Gereja di Jakarta.
“Melihat ekspresi wajah saya, sepertinya beliau tahu bahwa saya kurang percaya. Maka beliau lewat salah seorang penjabat, tolong panggil ajudannya. Dan ternyata ajudannya itu orang Papua, beragama Kristen,” kata dia terkejut.
Tentu saja George kaget. Ternyata Anies tidak seperti yang digambarkan dan diceritakan oleh berbagai media bahwa dia seorang radikal, intoleran, dan ektrem.
“Saya kaget pak, saya kaget, aduh jadi benar apa yang beliau katakan. Bahwa beliau tidak mencari popularitas, tapi beliau mencari pengakuan dari seluruh warga Jakarta. Kata-kata beliau ini memang membuat saya mengagumi dan saya mengatakan benar,” ujarnya.
“Dan ternyata, beliau adalah seorang negarawan yang cerdas. Beliau orangnya tuh murah senyum, sama siapa saja,” imbuh Goerge. (sumber: kba)