Kasus September Berdarah, Bukti Oknum Polisi Lebih Kriminal dan Tidak Becus Dalam Penegakan Hukum

Kasus September Berdarah, Bukti Oknum Polisi Lebih Kriminal dan Tidak Becus Dalam Penegakan Hukum



Sultra (KASTV) - Gerakan Aktifis Sulawesi Tenggara (GAS) mengelar aksi di depan Kantor Kapolda Sultra dengan tuntutan 'Copot Kapolres Kota Kendari' pada Kamis (7/7/2022).


Asran, Jendral Lapangan menjelaskan bahwa kegiatan patroli yang dilakukan oleh Polres Kota Kendari beberapa hari ini diduga hanya pencitraan.  "Kami menilai patroli hanya sebuah pencitraan dan mengganggu aktifitas mahasiswa dalam menjalankan studi di kampus baru Universitas Haluoleo.  Itupun tidak secara menyeluruh," katanya.


"Wilayah kampus  UHO mayoritas masyarakat terpelajar dan wilayah studi mahasiswa. Jika patroli yang dilakukan dengan membawa pasukan Gegana yang lengkap dengan senjata dan water Cannon hanya karena pada  persoalan adanya laporan masyarakat, di sekitar kampus baru UHO sering terjadi penjambretan, saya rasa itu tidak logis," ungkapnya. 


Asran juga menanyakan siaganya pasukan dari Polsek 24 jam. "Di depan kampus baru Universitas Haluoleo sudah  ada pihak kepolisian dari Polsek Poasia 24jam,  Patroli Polres Kota Kendari dengan membawa pasukan Gegana lengkap dengan senjata dan beroperasi di wilayah kampus apakah itu benar?" tanyanya.


Kegiatan Polres Kota Kendari bisa dianggap mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam meyelesaikan studi, lebih baik selesaikan kasus September berdarah kemarin. "Saudara kami ditembak mati dalam meyuarakan aspirasi, siapa pelakunya, sampai sekarang  mandek. Hari ini kami dibuat gelisah lagi dengan hadirnya pasukan Gegana bersenjata lengkap," jelasnya 


Menurutnya, Gerakan Aktifis Sulawesi Tenggara (kami- red) pada sore hari ini bukan merupakan gerakan akhir akan tetapi ini gerakan awal. "Insya Allah ketika sang pencipta masih memberi umur panjang kepada kami semua, selesai perayaan lebaran Idul Adha akan kami turun kembali untuk menyuarakan apa yang menjadi aspirasi kami.  Dan tidak akan pernah berhenti sampai tuntutan kami terpenuhi. Andai peristiwa September berdarah terulang kembali kami akan hadapi," tutupnya. (Ali M)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال