Purworejo (KASTV)- Sholat Idul Adha diikuti sekitar 2000 jamaah Muhammadiyah di alun- alun Purworejo pada Sabtu (9/7/2022) atau 10 Dzulhijjah 1443H. Ada 29 lokasi pelaksanaan sholat Idul Adha yang tersebar yang diadakan oleh Muhammadiyah.
Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Purworejo sekaligus sebagai imam dan khotib, Dandung Danadi mengatakan meskipun Muhammadiyah ada perbedaan penentuan awal bulan Dzulhijjah dengan Pemerintah tapi itu tidak masalah.
"Karena semua dilakukan berdasarkan keyakinan masing- masing dan Muhammadiyah sendiri memakai metode hakiki wujudul hilal," ungkapnya.
"Selama kita saling menghormati dan mendoakan walaupun berbeda, mudah- mudahan pelaksanaan ini diterima Allah. Karena yang menjadi harapan utamanya adalah saling menghargai dan mendoakan," terangnya.
Ia mengatakan toleransi agama di Purworejo sendiri sudah sangat bagus.
"Terjalin harmonisasi yang sangat baik secara resmi di FKUB maupun tidak resmi. Masyarakat bisa hidup berdampingan, tidak ada konflik dan itu harus dipertahankan supaya Purworejo tetap aman, tentram, damai dan tentunya lebih maju lagi," harapnya.
Pesan moral dari khutbah Idul Adha kali ini ditekankan pada pembinaan keluarga yang baik, belajar dari sejarah Nabi Ibrahim 'alaihis salam.
"Bagaimana menjadi seorang ayah yang memiliki keteguhan iman dan semua dilakukan karena perintah Allah. Karena dari keluarga yang baik maka akan tumbuh masyarakat yang kuat dan negara yang hebat," tuturnya.
Untuk penyembelihan hewan qurban dilakukan pada Sabtu (9/7/2022) atau Minggu (10/7/2022) selama masih hari tasyrik.
"Semuanya sah karena yang diterima Allah adalah ketaqwaannya," kata Dandung.
Salah satu jamaah, Teguh Kardiono sangat bersyukur dan bahagia meskipun berbeda dalam penetapan awal bulan Dzulhijjah tapi itu tidak menimbulkan gesekan apapun.
"Walaupun kami beda tapi kami tetap mengedepankan ukhuwwah Islamiyah, persatuan, saling menghormati perbedaan itu dan saling toleransi," katanya.
Begitu juga dengan Zahra, mahasiswi semester empat Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai milenial sangat senang dan tidak ada rasa terpaksa atau dipaksa.
"Kami senang untuk menjalankan sholat Idul Adha di alun- alun Purworejo dengan aman," ujarnya.