Oknum Distributor Raup Keuntungan dari BBM Bersubsidi dengan Berkedok SPBU dan APMS di Pulau Bawean

Oknum Distributor Raup Keuntungan dari BBM Bersubsidi dengan Berkedok SPBU dan APMS di Pulau Bawean


Gresik ( KASTV ) - Masyarakat di Pulau Bawean semenjak Indonesia merdeka tidak pernah merasakan adanya BBM Bersubsidi sampai detik ini. Hal ini disebabkan karena kedua stasiun pengisian bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada di pulau Bawean Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik Jawa Timur, tidak pernah melayani secara langsung pengisian bahan bakar minyak untuk umum, namun tempat tersebut hanya dijadikan tempat pangkalan bongkar muat BBM dari Kapal Tanker ke pihak agen yang ada di pulau Bawean.


BBM yang bersubsidi  yang datang pada bulan September 2022 sekarang ini merupakan penebusan pada tanggal 26 Agustus 2022 bulan lalu sebelum adanya ketetapan kenaikan harga dari Pemerintah, namun harga eceran di pasaran sudah mengikuti dengan harga kenaikan. Lucunya justru hanya di Pulau Bawean harga BBM Bersubsidi dari dulu sudah melambung tinggi tanpa adanya tindakan tegas dari pihak-pihak terkait, sangat terlihat dengan jelas bahwa fungsional dari SPBU maupun APMS sudah melanggar dari surat edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 


Harga eceran di pasaran perliter Pertalite Rp.10.000, 00 sekarang menjadi Rp.12,500, 00 dan Solar dari Rp.9.000, 00. berubah menjadi Rp.12.000,00.


Melihat hal ini Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik, dalam wadah PK PMII Harun Thohir akhirnya melayangkan surat kepada pihak Forkopimcam Sangkapura untuk menggelar Audiensi. 


Audiensi digelar di Pendopo Kantor Pemerintahan Kecamatan Sangkapura, Pukul 08:30 WIB yang diikuti  sekitar 25 orang PK PMII Harun Thohir dan Pihak Forkopimcam Sangkapura yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sangkapura, AKP M. Suja'i, S.H.,M.H, Danramil 0817/17 Sangkapura Kapten Arh Kuntoko dan Camat Sangkapura diwakilkan oleh Kasi Ekonomi Kemas Rizal beserta Kasi Trantibum M. Zen. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyikapi permasalahan kenaikan harga BBM Bersubsidi yang tidak pernah dirasakan oleh masyarakat Bawean, Rabu (7/9/2022). 


Khosy Wahyunul Haq, selaku koordinator aksi dalam wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Harun Thohir Bawean menyampaikan terkait dengan kenaikan harga BBM dan mengajukan lima (5) tuntutan untuk segera ditanggapi oleh pihak Forkopimcam Sangkapura.  "Diantaranya: Stabilitasi harga BBM, Penertiban Penimbunan BBM, Menjamin keberadaan stock BBM, Memberantas Mafia BBM, dan mendorong Forkopimcam Sangkapura untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM," ujarnya. 


Lebih lanjut, Khosy meminta dengan kepada pihak APH untuk segera menertibkan harga BBM yang ada di Pulau Bawean, dan meminta dengan tegas untuk ditindaklanjuti terhadap oknum nakal pelaku usaha BBM yang telah membuat masyarakat Bawean semakin menderita. 


Kapolsek Sangkapura, AKP M. Suja'i, S.H., M.H menyampaikan dalam forum audiensi ini sangat salut dan bangga terhadap pergerakan Mahasiswa dalam kepeduliannya terhadap masyarakat Bawean. Namun untuk masalah tersebut pihaknya akan tetap siap melakukan prosedur hukum yang berlaku jika ada oknum pelaku usaha BBM yang kedapatan menjual dan menimbun BBM dengan maksud tujuan mencari keuntungan. 


"Pihaknya sembari menunggu Camat Sangkapura datang dari daratan Gresik, akan secepatnya mengadakan pertemuan kembali dengan mengundang kedua pihak APMS 01 dan SPBU Kompak 32 serta para agen untuk duduk bareng dan membahas permasalahan ini," tegasnya. (JM Fairi).

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال