Opini oleh : Ahmad Daryoko- Koordinator INVEST
Kalau ada pertanyaan seperti diatas, apa beda jalan raya dan listrik ? Jawabnya , kalau dari sifat fisiknya, yang satu bisa "nyetroom" yang lain kagak bisa !
Nah kalau dari sisi strategis/Ideologi nya keduanya tidak ada perbedaan, bahkan yang ada justru persamaan dua dua nya sebagai "Infrastruktur Negara" ! Makanya jangan ditanya, ini Negara kok memonopoli jalan raya dan listrik ?
Karena hakekat Ideologi keduanya adalah sebagai Infrastruktur yang harus disiapkan oleh Negara, maka berapapun besar investasi, harus disiapkan Negara ! Jangan kemudian berkilah, misal karena "Oligarkhi Peng Peng" pingin bisnis jalan raya, kemudian jalan raya Yogya -Semarang diserahkan ke "Oligarkhi Peng Peng" Luhut BP, JK, Dahlan Iskan, dan Erick Tohir bekerja sama Aseng/Asing dan Taipan 9 Naga seperti kejadian di kelistrikan Jawa-Bali !
Kalau para "Oligarkh Peng Peng" itu pingin menyaingi Negara dalam route Yogya-Semarang, mestinya mereka harus bangun Tol Yogya-Semarang sejajar dengan jalan raya Negara yang ada !
Begitu juga dalam hal kelistrikan Jawa-Bali ! Kalau Aseng/Asing dan para Taipan itu ingin menguasai kelistrikan Jawa-Bali, mestinya mereka jangan hanya bikin pembangkit IPP saja ! Tetapi harus bikin juga jaringan Transmisi,Distribusi, sampai Ritail, sejajar dengan jaringan PLN yang sudah ada. Dan konsumennya berebut pasar dengan konsumen PLN ! Sehingga fair ! Jangan mentang mentang berkuasa malah bertingkah seperti "pagar makan tanaman" !..begitu boss "Peng Peng" !
Yang terjadi saat ini Aseng/Asing dan para Taipan itu hanya di wajibkan bikin pembangkit IPP. Kemudian pembangkit PLN (misal Jawa-Bali) yang 31.151,42 MW itu di di "tendang" atau di "mangkrak" kan demi memberi kesempatan pembangkit2 swasta itu ( yg notabene ada sahamnya para "Oligarkhi Peng Peng itu). Sementara jaringan Transmisi dan Distribusi PLN di "acak acak" mereka. Sedang ritail serta konsumen nya merebut konsumen PLN lewat tangan Dahlan Iskan saat ybs menjadi DIRUT PLN dan Menteri BUMN !
KESIMPULAN :
Para "oknum" pejabat ini tidak tahu atau pura2 tdk tahu ? Karena otak nya sudah di cuci oleh Ideologi Freemasonry (Komunis berkedok Kapitalis) ?
HARUS DILAWAN !
ALLOHUAKBAR !!
MERDEKA !!
MAGELANG, 8 DESEMBER 2022.