Tambrauw (KASTV) - Cuaca ekstrim terjadi di beberapa wilayah di Papua Barat, di Kabupaten Tambrauw hujan deras mengguyur di semua tempat, akibatnya bencana banjir dan tanah longsorpun tak dapat dihindarkan.
Kampung Malayau dan kampung Klasei distrik Salamkai, merupakan kampung terparah terendam banjir, menurut masyarakat setempat banjir cukup tinggi hingga mencapai dada orang dewasa.
"Kemarin banjir tinggi sekali, kami tidak sempat selamatkan barang barang, yang penting kami bisa selamatkan keluarga kami, untuk pergi ketempat yang lebih tinggi"ujar salah seorang warga
Akibat banjir tersebut aktifitas warga di kampung Malayau dan kampung Klasei menjadi lumpuh, bahkan masyarakat di dua kampung tersebut terancam krisis pangan dan terserang beberapa penyakit pasca banjir.
"Anak anak su tdk bisa sekolah, Barang barang kami terendam banjir, termasuk bahan makanan, kebun juga su hancur di terjang banjir, kalau pemerintah tidak lihat kami ini, su tidak tau harus bagaimana lagi" tambah warga tersebut
Sementara itu kepala BPBD Kabupaten Tambrauw Hans Paraibabo, tiba di lokasi banjir 24/2/2022, ia mengatakan bahwa telah menerima laporan banjir tersebut dari kepala distrik Salemkai. Hans Paraibabo bersama tim tanggap darurat terjun lokasi dan mendata secara langsung kerugian dan masyarakat yang terdampak banjir.
Selain mendata dampak kerugian banjir, BPBD dan Tim Tanggap Darurat Kabupaten Tambrauw juga membagikan sembako bagi warga terdampak banjir. Di tempat tersebut Hans menyampaikan, ia datang dengan membawa bantuan sembako bagi warga.
"Kami bagikan sembako bagi warga terdampak banjir, 5 paket sembako untuk satu kepala keluarga, satu paket berisi 25kg beras, 5liter minyak goreng, 5kg gula pasir, teh dan garam masing masing 5bungkus, dan santunan berupa uang sebesar Rp. 500.000" jelasnya
"Bantuan ini diberikan guna memenuhi kebutuhan pada setiap keluarga yang terdampak banjir, sebab perekonomian masyarakat dua desa tersebut lumpuh, dan mereka tidak bisa bekerja" tambahnya
"Kami berharap bantuan ini, bisa meringankan kesulitan warga, dan kami akan segera melakukan rapat koordinasi dengan OPD terkait guna mencari solusi agar kampung melayau dan kampung klasei bisa bebas dari banjir"tutupnya
Rep: Nur