"Hari ini saya dan Bunda Indah Masdar memakai baju khas Lumajang yang telah di kaji oleh para guru besar sejarah UGM dengan berbagai referensi dan rujukan diantaranya Becknopte Encyclopedie van Nederlandsch-Indie, koleksi National Archief Den Hag, dan Perpustakaan Universiteit Leiden. Dan juga beberapa referensi dokumentasi dari Arsip Nasional dan beberapa sumber ahli sejarah dari berbagai perguruan tinggi," terang Bupati Lumajang Thoriqul Haq disela kegiatan Harjalu di Alun-alun Lumajang, Kamis (15/12/2022).
Baju dengan nuansa hitam tersebut nampak elegan dengan balutan manik-manik emas dibeberapa titik. Untuk pakaian pria yang dikenakan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq tidak dikancing namun mengenakan pakaian dalam warna putih, dilengkapi blangkon (penutup kepala) berwarna hitam serta jarik Lumajangan sebagai bawahan.
Sementara, untuk pakian wanita yang dikenakan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, motifnya sedikit berbeda dengan pakaian pria, namun tidak lebih menambah kesan anggun kepada pemakainya.
Pakaian tersebut sebelumnya sudah digunakan oleh petinggi Lumajang terdahulu, R.M. Singowiguno tahun 1910 saat berfoto dengan keluarga dan para petinggi lainnya. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan dipakainya pakaian Lumajang versi kajian Tim UGM sebagai Pakaian Khas Lumajang.
"Baju Khas Lumajang ini di gunakan oleh R.M. Singowiguno di depan Kepatihan Lumajang tahun 1910. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pakaian Khas Lumajang dalam prosesi upacara merujuk pada pakaian R.M. Singowiguno, termasuk untuk prosesi HARJALU yang ke-767," pungkasnya. (Diana)