Agnes Isir Minta Pansel MRP Kabupaten Maybrat Segera Direvisi Karena Libatkan 3 Asisten

Agnes Isir Minta Pansel MRP Kabupaten Maybrat Segera Direvisi Karena Libatkan 3 Asisten

Maybrat (KASTV) - Tokoh perempuan Maybrat Agnes Isir,S.sos,M.si minta panitia seleksi (Pansel) calon anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Kabupaten Maybrat segera direvisi.


Saat dikonfirmasi media ini kepada Agnes Isir S.Sos,M.Si terkait dinamika yang terjadi di kubu panitia seleksi (Pansel) yang mana sudah dibentuk di Kota Sorong dan  sudah dilantik resmi pengurusnya, ia minta untuk direvisi kembali karena melibatkan 3 Asisten.


"Mengapa Timsel yang dibentuk melibatkan 3 Asisten dari pemerintah Kabupaten Maybrat itu sebenarnya tidak boleh. Kalau dilihat, sudah keluar dari aturan artinya kalau panitia seleksi itu diambil dari salah satu misalnya Kepolisian, Kejaksaan,  Akademisi tokoh Agama dan tokoh adat mereka itu yang ditunjuk sebagai Timsel bukan pemerintah, kalau dari mewakili pemerintah itu misalnya Biro Otsus di provinsi, kalau di kabupaten Maybrat berarti bidang yang menangani itu,bukan pemerintah seluruhnya," tegas anggota MRP Papua Barat itu.


Pemerintah kabupaten Maybrat sangat keliru ya  dan sudah keluar dari peraturan gubernur (Pergub) ini mungkin salah menyusun seperti itu," ujar Agnes, Kamis (30/3/2023).


Ia menambahkan, untuk calon harus berada di wilayah pemerintahan atau wilayah Hukum  Kabupaten maybrat 10 tahun itu tidak boleh ,seharusnya 3-5 tahun  itu k bisa ,saya tidak setuju dengan salah satu butir yang dikeluarkan dari pansel bahwa setiap calon  sudah ditentukan kasih batas waktu 10 tahun itu sudah kita sudah tidak memberikan peluang memberikan kesempatan kepada orang asli Papua yang mendiami wilayah hukum adat.


Jadi lembaga MRP ini sangat beda dengan lembaga legislatif DPRD  kan langsung dibagi  dapilnya masing-masing tapi kalau MRP jangan langsung dipilah-pilah atau disampaikan ke masyarakat bahwa kami akan bagi dapilnya. Hal itu  tidak boleh, karena  kursi MRP adalah kursi untuk orang asli Papua rumah, rumah untuk orang Papua.


"Jadi masing-masing orang Papua itu datang dan berduyung-duyung  untuk mendaftarkan diri di Kabupaten kotanya masing-masing sehingga seleksi   berkasnya ada di kabupaten/kota masing-masing. kemudian pada selesai pada waktunya akan diantar langsung ke provinsi lalu provinsi untuk penetapan nama calon terpilihnya," ungkapnya (Ones).

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال