Harga Garam Melonjak, Buruh Pekerja Ikan Asin PPI Bandar Lampung Mengeluh

Harga Garam Melonjak, Buruh Pekerja Ikan Asin PPI Bandar Lampung Mengeluh


Bandar Lampung-(KASTV) - Semakin melonjaknya harga garam di pasaran membuat buruh dan pekerja ikan asin mengeluh akibatnya usaha yang digeluti masyarakat pinggir pantai terancam merugi.


Ketua Buruh Pengasinan PPI warga kelurahan sekamaju Kecamatan Teluk Betung Timur Bandar Lampung ini menuturkan pada wartawan Sabtu, (4/3/2023)


Dalam usaha Pengasinan ikan laut saat ini sangat mengharapkan bantuan dan kebijakan pemerintah agar dapat meringankan beban masyarakat umumnya yang bekerja dibidang dipengelolaan ikan asin.


Yang saat ini menjadi kendala bahkan mengancam  gagal pruduksi akibat melonjaknya harga garam yang melejit signifikan sehingga sulit bagi pengelola ikan asin untuk membeli garam yang semula harga perkilo hanya Rp 3000 (tiga ribu) rupiah dan saat ini harga garam mencapai kisaran Rp 5.000 (lima ribu) rupiah perkilonya, namun karena garam merupakan kebutuhan dalam usaha pengelola ikan asin ini maka pihak pengelola ikan asin yang ada di PPI Bandar Lampung ini tetap saja membeli garam meski harganya sudah sangat mahal


"Dalam kurun waktu 20 hari hingga satu bulan itu kami membutuhkan garam sebanyak 20 ton, itu sudah cukup dan maksimal untuk membuat ikan asin yang baik dan berkualitas sehingga saat kami jual ikan asin itu dipasaran bisa mendapatkan nilai jual diharga yang cukup baik, tapi saat ini sejak harga garam naik kami semua bingung untuk mengelola Ikan asin agar dapat menghasilkan ikan asin yang baik dan berkualitas, karena biasanya dalam takaran 4 kg ikan itu kami membutuhkan garam 1 kg, itu baru bisa menghasilkan ikan asin yang baik dan berkualitas, selain itu juga jika dalam pembuatan ikan asin ini mengurangi ukuran standar garam  seperti biasanya, maka ikan asin yang kami kelolapun tidak bisa mendapatkan hasil yang bagus, selain itu jika takaran garamnya dikurangi maka ikan asin yang kami produksi ini juga akan mudah busuk dan kurang bagus seperti yang diharapkan," terangnya.


"Kami semua masyarakat kecil, para buruh pengelola ikan asin yang ada di lampung sangat mengharapkan pada pemerintah dan pak Jokowi Presiden Republik Indonesia, agar kiranya keluhan kami ini dapat di dengar dan diperhatikan, sehingga pemerintah dapat mengambil langkah langkah dan upaya untuk mengatasi harga garam menjadi kembali normal karena jika harga garam tetap diangka saat ini, saya hawatir usaha ikan asin yang kami kelola ini akan mengalami kebangkrutan dan berdampak pada puluhan orang pekerja yang bakal jadi pengangguran, nasib mereka bergantung dan  sangat membutuhkan pekerjaan ini untuk menopang kebutuhan dan kehidupan keluarga mereka," pungkasnya.


Sementara kenaikan harga garam dipasaran awak media mencoba melakukan penelusuran apa sebenarnya penyebab pasti melonjaknya harga garam dipasaran.


Seorang distributor yang tak ingin menyebutkan namanya, menuturkan bahwa kenaikan harga garam disebabkan beberapa faktor salah satunya akibat cuaca yang tak menentu yang mengakibatkan kurangnya produksi garam didukung pula biaya tranportasi akibat kelangkaan Bahan Bakar minyak (BBB), semoga hal ini dapat kembali normal seperti semula, Tuturnya pada awak media.

(Reporter : Azir/Rosid)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال