Teminabuan (KASTV) - Temuraya OKP Cipayung berlangsung di Tempat Wisata Klaogit Distrik Seremuk Sorong Selatan yang dihadiri oleh ketua-ketua OKP Cipayung dan seluruh anggota muda Sorong Selatan.
Ham Makabe, Kordinator kegiatan temu raya saat di konfirmasi menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan untuk menjalin tali persaudaraan dalam kelompok OKP - CIPAYUNG dan pemuda Sorong Selatan.
Dalam kegiatan ini kami membahas program-program dalam organisasi dan dalam pleno organisasi kami telah menyepakati 4 program dalam membantu kerja-kerja pemerintah daerah seperti:
I.persoalan perda perlindungan hak masyarakat adat sorong selatan.
II. Persoalan Mama-Mama papua yang sampai saat ini masi berjualan di pingiran jalan, toko.
III. Persoalan tapal batas yang sampai saat ini belum ter lealisasikan.
IV. Tapak kilas pendaratan injil di tanah tehit.
"Program-program ini kami akan buat menjadi satu dokumen dan kami akan meyerahkan kepada pemerintah daerah agar dapat di bahas dalam musrembang kabupaten nantinya," jelasnya
Ditempat yang sama Roy Petrus Kemesrar, Ketua Komisi sekaligus Sekretaris GMNI Sorong Selatan memaparkan hasil dari komisi yang membahas terkait PERDA perlindungan masyarakat adat dan tapal batas di Sorong Selatan.
"Kami memintah kepada Pemda dalam hal ini ketua BAPEM PERDA untuk segerah menerapkan perda perlindungan hak masyarakat adat," tegasnya
"Kami juga berharap Asisten I bidang pemerintahan untuk segera menyelesaikan tapal batas antara Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan, Kabupaten Bintuni dan Sorong Selatan serta Kabupaten Maybrat dan Sorong Selatan." harapnya
Dilanjutkan oleh Yermias Koire Ketua GMKI Sorong Selatan sekaligus etua Komisi yang membahas tentang tempat pendaratan injil (AMAKMASEN) berharap kepada pihak gereja dalam hal ini pimpinan klasis GKI Teminabuan untuk segera menggambil langkah untuk mentuntaskan situs sejarah pendaratan injil di tanah tehit ini.
"Kami semua berharap agar pemerintah daerah membuka diri dan menerima poin-poin tuntutan kami OKP CIPAYUNG," tutupnya. (Ms)