SORONG (KASTV) - Kepala Sekolah SD YPPK Santo Wilibrordus 1 Kota Sorong, Rahmawaty, S.Pd mengajak para dewan guru untuk membantu anak didik agar dapat melaksanakan kurikulum merdeka belajar dengan baik.
Tentu, untuk mendukung kesuksesan merdeka belajar, anak didik perlu memahami konsep Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (P5) karen ini merupakan bagian dari struktur Kurikulum Merdeka selain pembelajaran intrakurikuler.
Terkait petunjuk Kepala Sekolah, Guru Walikelas IV A, Lusia, Ule, S.Pd memberikan pembelajaran yang tepat sasaran kepada siswa-siswinya.
Guru Lucia, memberikan pengalaman langsung kepada anak didik sesuai petunjuk P5 dan menyesuaikan karakteristik lingkungan sekitar agar anak didik memiliki kompetensi dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Horeee, teriak siswa-siswi SD Wilibrordus 1 Kota Sorong penuh kegembiraan saat diminta membawa perlengkapan masak dan bahan masak. Mereka ingin melakukan praktek memasak, menghidangkan makanan dan menyantapnya.
"Tugas anak-anak membawa bahan makanan mentah seadanya, seperti sayur, bumbu dapur, ikan beras, air minum dan peralatan masak lainnya," terang Estefani Topo, S.Pd., yang menjadi motivator.
Guru Walikelas, Lucia Ule, S.Pd., juga mengajak beberapa guru lainnya untuk membimbing anak-anak di saat praktek. "Anak-anak sebelum praktek, lakukan observasi awal di rumahnya, tanyakan kepada orangtua cara memasak dan menghidangkan masakan ya.., kemudian esok membawa bahan-bahan masakan lalu mempraktekkannya di sekolah,"terang Walikelas IV A.
"Untuk penerapannya dalam pengembangan P5 anak didik melakukan observasi, memilih topik sesuai minat dan kebutuhannya masing-masing. Kemudian Anak-anak mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila dan juga membantu dalam pelajaran Pendidikan Agama," jelas Guru Estefani Topo, S.Pd.
"Menurut Ibu Guru Uci, P5 itu adalah sistem pembelajaran kurikulum merdeka belajar, bertujuan menolong kami siswa kelas IV untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitarnya. Misalnya, saya dan teman-teman mengembangkan potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial. Dan ini kami lakukan. Lalu Ibu Guru memberikan penilaian. Ini dijelaskan Ibu Guru Uci dan Fani di kelas sebelum praktek," terang Ignatius Agung Reresi, Siswa Kelas IV SD. (Ren/Agung Reresi)