Oleh : Indra Adil Eksponen PKM IPB 77/78
Ganjar - Sandiaga
SATU PASANGAN CAPRES-CAWAPRES sudah bisa dipastikan disahkan dalam waktu secepatnya : GANJAR PRANOWO-SANDIAGA UNO. Dan ini adalah Pasangan Capres-Cawapres Pertama untuk Balon Presiden RI 2024 yang terkesan akan berlangsung mulus. Kenapa? Karena sudah dipastikan secara kasat mata dan kasat logika mereka berdua akan keluar sebagai Pemenang. Ingat...!!! Persiapan Untuk Melakukan Kecurangan Jauh Lebih Lama dan Lebih Terukur dibanding Pilpres 2019. Oleh karena itu pulalah Sandiaga Uno dengan sangat mantap penuh Kepercayaan Diri Meninggalkan Gerindra untuk mengejar Mimpi yang pernah dicobalakukan pada Pilpres 2019, yang gagal karena menggunakan Lokomotif yang salah. Kini ia merasa telah menggunakan Lokomotif yang benar sehingga jauh lebih Percaya Diri. Tapi benarkah demikian?
Untuk Pasangan Capres-Cawapres Insyaa Allah benar. Tapi untuk Menang? Nanti dulu. Kenapa?
1. PDIP saat ini bukan lagi Partai Wong Cilik. Secara vulgar Ketua Partai Megawati Soekarnoputri menyatakan : "Saya tidak ingin punya Menantu Tukang Bakso!" Ucapan sederhana yang sangat menohok bagi Pedagang-pedagang Kecil yang merasa senasib dengan Tukang Bakso seperti Tukang Mie Ayam, Tukang Soto, Tukang Sayuran dan lain sebagainya. Jangan lupa, para tukang-tukang ini juga memiliki keluarga, pelanggan dan simpatisan yang tak terukur dan lebih penting lagi tak terduga. Jadi jangan sepelekan mereka.
2. Secara vulgar pula Megawati mengucapkan : "Buat apa itu Ibu-ibu menghadiri Pengajian-Pengajian? Hanya buang-buang Waktu dengan mengorbankan anak-anak mereka yang ditinggal di rumah." Maka selesailah PDIP di mata Ibu-ibu Pengajian yang jumlahnya mungkin mencapai jutaan orang di Indonesia. Apalagi bila dikaitkan dengan buntut para ibu2. Pengalaman RM WONG SOLO yang bangkrut puluhan Outlet, mungkin juga di atas seratus Outletnya di seluruh Indonesia bangkrut alias TUTUP, karena diboikot Ibu-ibu akibat menyelenggarakan Kontes Suami Beristri Banyak, bisa dijadikan contoh. PDIP tahun depan akan menerima akibatnya.
3. PDIP adalah partai dengan Koruptor Terbanyak yang tertangkap aparat.
Bayangkan yang tidak tertangkap, karena korupsi ini kan bagai Puncak Gunung Es. Yang tertangkap 1000 yang selamat di bawahnya bisa bernilai ratusan ribu. Sebagai contoh Harun Masiku yang 3 tahun lebih buron tanpa satupun aparat mengetahui keberadaannya, padahal Imigrasi sepakat Harun Masiku masih ada di Indonesia. Betapa menyedihkannya Aparat Hukum kita seperti KPK, POLRI maupun Kejaksaan, yang tentu saja bisa dibantu BIN, untuk menangkap 1 buron yang jelas sudah Terbukti Korupsinya dan ada menetap di Indonesia bagai sedang mencari satu jarum di Padang Pasir. Dungu banget! Gitu lho... Gimana mau nangkep ratusan ribu Koruptor yang belum ada bukti apa-apa? He he he...
Omong Kosong
Omong Kosong Besar kalau Calon PDIP bakal Menang Pilpress 2024, kecuali dengan cara CURANG HABIS-HABISAN! Melebihi Kecurangan Pilpres 2019 yang sebetulnya sudah habis-habisan itu. Tetapi meski Persiapan Kecurangan sudah 1000 %, Pendukung Pelaksana Kecurangan tidak memadai.
Kenapa???
1. Keberadaan Sandiaga Uno sebagai Cawapres dari Capres yang didukung PDIP, dipastikan tidak akan menambah elektabilitas Capres PDIP sama sekali. Sandiaga sedang ber-Mimpi Kosong bakal jadi Wapres dari Capres mana pun. Karena disandingkan dengan Capres manapun, ia akan kalah. *Apalagi dengan Ganjar yang elektabilitasnya didongkrak habis-habisan oleh Pelaksana Survei Abal-abal*. Sandiaga lupa bahwa berkibarnya namanya di dunia Perpolitikan Indonesia adalah karena Gerindra, dan dipastikan Pendukungnya di Gerindra sudah habis. Pendukung selebihnya adalah Umat Islam yang menganggap dia adalah Antitese Pembenci Islam, bukan karena nama besarnya. Kini ia bergabung dengan para Pembenci Islam, mau harapkan apalagi? Sandiaga jangan Mimpi punya Pengikut Setia sebagaimana Megawati dan Prabowo. Kini pun ia sudah Nol Persen Pendukung. Oleh karenanya, perbedaan Suara dengan lawannya, Siapapun itu, akan menghasilkan perbedaan Kemenangan Lawan yang sangat Mencolok. Artinya *Kecurangan Tak Mungkin Dilakukan*. Artinya juga suatu HIL YANG MUSTAHAL!!!
2. Kiranya kita sependapat POLRI saat ini tidak SEKOMPAK di Era Pemerintahan Jokowi Pertama. Terlalu banyak Faksi yang terbentuk Akibat Salah Kelola justru di Era Pemerintahan Jokowi Pertama itu. Kini entah Siapa Saja Jenderal Pengendali Polri, tidak ada yang tahu pasti. Tito dengan Tukang Pukulnya Sambo sudah tak punya gigi lagi di Polri. Bahkan Tito dengan sisa-sisa Lasykar Pajangnya seperti Mantan Kapolda Metro Jakarta dan Kapolda Sumatra Utara, sedang Menghadapi Tuduhan Serius Terlibat Kasus Melindungi Sambo dan Kasus Km 50 yang PASTI AKAN DIANGKAT KEMBALI. Tunggu saja tanggal mainnya!!!
3. Semua MATA RAKYAT INDONESIA TERTUJU KEPADA KPU, BAWASLU, POLRI dan MK. Bahkan juga kepada BIN! Kecurangan bukanlah hal mudah lagi, meski dengan Persiapan Super Matang sekalipun. Perbedaan Kekalahan yang Super Besar Menutup Kemungkinan Kecurangan Dilakukan. Ingat, KGB (Dinas Rahasia Uni Soviet) sebagai Pembuat Berita Bohong Terandal di Dunia, menyatakan bahwa Berita Bohong Terbaik Sekalipun, tidak bisa dilakukan Tanpa Modal Awal 25 %. Jadi jangan Mimpi Jokowi Mampu Membuat Kecurangan sebagaimana pada Pilpres 2019. Kecuali dengan Risiko Perang Saudara. Ada yang berani???
Sandiaga Terkena Sindrom Megalomania
Sandiaga bukan Orang Gila. Sandiaga cuma sedang mengalami kondisi psikologis Megalomania sehingga berani meninggalkan Prabowo yang telah membesarkan namanya di dunia politik. Padahal ia jauh lebih kecil ketimbang yang ia bayangkan. Jadi nasihat saya kepada PDIP, hentikan manufer Jokowi menyandingkan Ganjar dengan Sandi. *Jokowi Bukan Orang Cerdas Sama Sekali*. Ia tak mampu membaca orang. Kemampuan mempertahankan diri dari serangan-serangan lawannya selama ini bukan karena kecerdasannya, tetapi karena tekanan-tekanan Taypan Pendukungnya melalui Dana Besar Pemelihara Petinggi maupun Pejabat Terutama Aparat Penegak Hukum, sementara Hukumnya sendiri sudah dikudeta.
Ingat, PDIP saja kini sudah Tamat Riwayatmu dulu. Apalagi dengan mencalonkan Kartu Mati Ganjar. Mana ada rakyat yang mau punya Presiden dari Gubernur Gagal Penggemar Film Porno dan Dungu pulak. Lebih baik sandingkan Puan sebagai Cawapres Anies atau Cawapres Prabowo dan Tinggalkan Ganjar. Tampaknya Perselingkuhan Cerdas ini akan mampu Menyelamatkan PDIP dari Kebangkrutan Suara Pemilih. Bila tidak berani mengambil Keputusan demikian, bisa berakibat fatal. PDIP akan mengalami Masa Panjang menjadi Partai Liliput. Kenapa Harus Takut Tinggalkan Ganjar? Kenapa Harus Takut Pada 9 Taypan? Kenapa Takut pada Jokowi yang secara Faktual sudah Sirna Masa Kejayaannya? Mereka semualah yang WAJIB TAKUT kepada PDIP! Bukan sebaliknya! Gunakan Puan dan Sandingkan dengan Prabowo yang kini justru sedang menggebu semangatnya untuk Menang di Masa-Masa Menjelang Keruntuhannya. Kesempatan Prabowo hanya tinggal Pilpres Mendatang ini!!! Jadi buat Prabowo Pilpres 2024 mendatang adalah MATI HIDUPNYA! Menjulang Tinggi di Istana atau Masuk Comberan! PASTI JUGA HABIS-HABISAN! Tak ingin DIKADALI UNTUK KETIGA KALINYA! Bukankah DIKADALI 3 KALI akan menjadi KADAL SESUNGGUHNYA? Pasti Prabowo gak mau!!! Penyandingan Puan sebagai Wakil Prabowo juga akan Menyelamatkan Trah Soekarno dari Perampokan oleh Jokowi dengan bantuan Ganjar. Gunakan Puan yang Notabene adalah Trah Soekarno dan Buang Ganjar yang hanya menuh-menuhin Toples saja. Yang TERPENTING adalah, *"bila masih mau memanfaatkan prasarana kecurangan yang telah disiapkan, jauh lebih mudah ketimbang dengan Capres Ganjar Pranowo yang bersanding dengan Sandiaga Uno"*.
KARTU MATI!!!
Bekasi, Kamis 4 Mei 2023.