SORSEL (KASTV) - Kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) akan segera berakhir 2023 ini.
Numun, kinerja KNPI Sorsel ternyata tidak menghadirkan respon positif bagi sejumlah jajaran pemuda di daerah itu. Nilai yang timbul justru sebaliknya. Berakhirnya masa jabatan disebut meningalkan kesan buruk bagi pemuda.
Kritikan itu datang dari DPC GMNI Sorsel. Moy Saflesa, Kabit Humas DPC GMNI Sorsel, menyebut keberadaan KNPI Sorsel gagal dalam mengakomodir potensi para pemuda yang ada di Sorsel.
KNPI Sorsel, kata Moy, tidak menjalankan program-program yang telah di bahas dalam Rakerda KNPI Sorsel. Bahkan, lanjut Moy, masih banyak terdapat KNPI tingkat distrik belum dilantik secara resmi oleh DPD KNPI kabupaten hinga masa jabatannya akan segerah berakhir dalam tahun ini.
Moy Saflesa menilai, KNPI Sorsel justru sibuk mengurusi kegiatan politik praktis tanpa memikirkan kondisi pemuda dalam daerah itu sendiri.
"Sebagai organisasi kepemudaan semestinya KNPI bisa lebih berpihak kepada para pemuda. Terlebih lagi, Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan telah mengalokasikan dana hibah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sehinga bisa dapat mengakomodir organisasi - organisasi kepemudaan di Sorong Selatan," ucap Moy kepada media KASUARI TV COM, 28 Oktober 2023.
"Pada kenyatanya KNPI ini justru mencari keuntungan sendiri dari hasil proyek dan dana hibah yang diberikan oleh Pemda,” lanjut Moy.
Selain gagal dalam mengakomodir potensi pemuda, sambung Moy, KNPI Sorsel juga telah gagal dalam menyatukan seluruh OKP (Organisasi Kepemudaan) di Sorsel agar lebih produktif.
“Kebanyakan kegiatan yang justru dilakukan oleh KNPI hanya kegiatan seremonial aja. Semestinya, KNPI bisa membuat kegiatan lebih subtansial dengan memberdayakan potensi dan bakat pemuda di Kabupaten Sorong selatan. Di sisi lain, saya juga KNPI ini bisa menjadi contoh untuk OKP-OKP dan Cipayung agar lebih solid sehingga mampu menjunjung nilai-nilai idealisme bagi para pemuda,” pungkasnya.
(red)