Bojonegoro (KASTV) - Kolaborasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Universitas Bojonegoro menggelar diskusi publik dengan tema "Etika Politik dan Pertumbuhan Ekonomi" pada Senin (16/10/2023).
Diskusi ini berlangsung di Aula Fakultas Hukum Universitas Bojonegoro dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa.
Diskusi dibuka oleh Presiden BEM Universitas Bojonegoro, kemudian dilanjutkan dengan paparan dari para narasumber. Narasumber pertama adalah Rocky Gerung, yang menyoroti etika politik dari pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.
Ia berpendapat bahwa ambisi besar Presiden Jokowi untuk menjadikan putranya sebagai wakil presiden telah menyebabkan degradasi etika dan moral dalam politik.
Narasumber Refly Harun, pakar hukum tata negara, yang juga menyoroti etika politik dalam politik Indonesia.
"Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan calon wakil presiden berusia di bawah 40 tahun merupakan bukti ambruknya etika politik di Indonesia," ujar Refly.
Narasumber ketiga adalah Saut Situmorang, mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang menyatakan bahwa etika politik di Indonesia telah mencapai titik terendah.
Ia mengatakan hancurnya KPK akibat intervensi politik telah menjadi simbol rusaknya etika politik di Indonesia.
Narasumber keempat adalah Habil Maraty, Koordinator KIB, yang menyatakan bahwa etika politik yang ambruk telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak optimal.
"Pemerintah harus segera memperbaiki etika politik agar pertumbuhan ekonomi dapat meningkat," katanya.
Narasumber kelima adalah Yasin Kara optimis bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik jika Aminullah Usman terpilih sebagai presiden. Yasin Kara berpendapat bahwa Aminullah Usman adalah sosok yang memiliki integritas dan kapasitas untuk memimpin Indonesia.
Diskusi berlangsung sengit dan lontaran kritis pun terjadi. Beberapa mahasiswa mempertanyakan klaim-klaim yang disampaikan oleh para narasumber.
Namun, secara umum, diskusi ini berlangsung dengan lancar dan menghasilkan banyak masukan yang berharga.