Kolaborasi KIB dan Universitas Diponegoro (UNDIP) Gelar Diskusi Publik ‘Pragmatisme Politik dan Tantangan Demokrasi’

Kolaborasi KIB dan Universitas Diponegoro (UNDIP) Gelar Diskusi Publik ‘Pragmatisme Politik dan Tantangan Demokrasi’


SEMARANG (KASTV) - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan acara diskusi publik dengan tema "Pragmatisme Politik dan Tantangan Demokrasi" di Gedung Soemitro Djojohadikusumo UNDIP, Kamis (19/10/2023).

 

Acara yang berlangsung tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dihadiri oleh narasumber Yasin Kara- Ketua Amanat Indonesia, Drs. H. Habil Marati- Koordinator KIB, Saut Situmorang- Mantan Wakil Ketua KPK dan Rocky Gerung- Pengamat Politik.

 

Dalam diskusi tersebut, para narasumber membahas berbagai aspek pragmatisme politik, mulai dari definisi, dampak, hingga tantangannya bagi demokrasi.

 

Yasin Kara berpendapat bahwa pragmatisme politik telah menjadi tren di Indonesia, dan hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya partai politik yang mengadopsi ideologi pragmatis. Menurutnya, pragmatisme politik dapat menjadi ancaman bagi demokrasi jika tidak diimbangi dengan nilai-nilai moral dan etika.

 

Habil Marati juga mengkritik pragmatisme politik yang semakin marak di Indonesia. Menurutnya, pragmatisme politik telah membuat pemerintah lebih mengutamakan kepentingan kelompok tertentu daripada kepentingan rakyat.

 

“Kasus-kasus korupsi yang terjadi di pemerintahan saat ini, yang menurutnya merupakan salah satu dampak dari pragmatisme politik,” ungkapnya.

 

Saut Situmorang berpendapat bahwa KPK telah menjadi korban pragmatisme politik. KPK saat ini telah menjadi alat kekuasaan pemerintah untuk menyerang lawan politiknya. Korupsi merupakan ancaman serius bagi demokrasi,” jelasnya.

 

Rocky Gerung memberikan kritik tajam terhadap pemerintahan Jokowi. “Pemerintahan Jokowi telah mengabaikan nilai-nilai demokrasi dan hanya berfokus pada kepentingan keluarga,” katanya.

 

Ia juga mengkritik MK yang menurutnya telah menjadi alat kekuasaan presiden untuk melanggengkan kekuasaannya.

 

Acara diskusi publik tersebut berlangsung sengit dan kritis. Para mahasiswa tampak antusias untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pragmatisme politik dan tantangannya bagi demokrasi.

 

Diskusi publik yang diselenggarakan oleh KIB dan UNDIP tersebut menunjukkan bahwa pragmatisme politik telah menjadi isu yang penting di Indonesia. Pragmatisme politik dapat menjadi ancaman bagi demokrasi jika tidak diimbangi dengan nilai-nilai moral dan etika.

 

Rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi tantangan pragmatisme politik bagi demokrasi, meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat lebih memahami bahaya pragmatisme politik.

 

Rekomendasi juga untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, seperti KPK dan MK, agar dapat menjadi pengawal demokrasi dari praktik-praktik pragmatisme politik dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik, sehingga masyarakat dapat lebih berperan dalam menentukan arah pembangunan bangsa. (Andri)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال