𝗟𝗨𝗠𝗔𝗝𝗔𝗡𝗚 (𝗞𝗔𝗦𝗩) - Tim Penggerak PKK memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung tugas pemerintah untuk mengentaskan kasus stunting atau tengkes yang rawan terjadi masyarakat.
“PKK punya peran penting untuk mengentaskan kasus stunting. Di Lumajang, ada beberapa inovasi yang telah diimplementasikan dalam mendukung pemerintah daerah, agar dapat menurunkan kasus stunting,” ujar Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono dalam paparannya dalam kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat, bertempat di Graha Nagara Bhakti Kantor BKD Lumajang, Jumat (13/10/2023).
Rahayu juga menyampaikan, bahwa Pokja I memiliki inovasi Cegah Pernikahan Anak (CEPAK), yakni PKK terus menyosialisasikan dampak buruk dari pernikahan usia dini terhadap orang tua dan anak.
Sedangkan, Pokja II dengan inovasi Gerakan Membangun Pendidikan Kesetaraan Desa (GEMPITA DESA), yakni dalam upaya pemerataan dan peningkatan Pendidikan, karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin mudah menerima informasi tentang pentingnya pola asuh yang benar dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan.
Kemudian, Pokja III dengan inovasi Pawon Urip, yakni upaya penurunan stunting dengan pemanfaatan lahan di sekitar rumah yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, baik sayuran dan buah maupun pemenuhan kebutuhan protein hewani dalam satu paket pawon urip.
Dan, Pokja IV Gerakan Sigap Stunting, Ibu dan Baduta Terdampingi (GESSIT), yakni Suatu gerakan untuk mengawasi dan memonitoring ibu hamil dan bayi dibawah usia dua tahun (BADUTA) resiko stunting, agar dapat terdampingi dan bisa mengatasi masalah stunting.
“Program gessit bersinergi dengan program tim pendamping keluarga (TPK) yang mempunyai peran penting dalam upaya penurunan stunting,” terang dia.
Rahayu menegaskan, bahwa dalam pengentasan kasus stunting, semua kelompok kerja (Pokja) saling berkesinambungan, karena semua inovasi yang telah diinisiasi tersebut saling melengkapi sehingga implementasinya dapat lebih optimal.
𝗗𝗶𝗮𝗻𝗮/𝗞𝗼𝗺𝗶𝗻𝗳𝗼