Aktivis Masyarakat Adat Gerakan SDM PBD Meminta Pj Gubernur Transparan Soal Dana Hibah ke Setiap Kampus

Aktivis Masyarakat Adat Gerakan SDM PBD Meminta Pj Gubernur Transparan Soal Dana Hibah ke Setiap Kampus


SORONG (KASTV) - Aktivis Masyarakat Adat Gerakan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua Barat Daya (PBD) yang diwakili Ferry Onim meminta Pj. Gubernur PBD untuk lebih transparan terhadap bantuan dana hibah yang diluncurkan ke setiap kampus di PBD.


Hal itu dinilai penting bagi Ferry Onim sehingga tidak melahirkan polemik dan juga berpotensi mengadu domba antar mahasiswa Papua dan pihak kampus.


Onim mengungkapkan polemik itu seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Sorong. Ia menyebut ada rasa ketidakpuasan mahasiswa dalam pengelolaan dana hibah ke kampus tersebut hingga mahasiswa melakukan aksi demo di depan kampus pada 2 November 2023.


"Menurut keterangan adik-adik mahasiswa Papua bahwa dana hibah yang disalurkan ke UMS itu awalnya mengundang anak-anak Papua dari setiap fakultas masing-masing 8 orang untuk menyaksikan bantuan hibah itu dan yang hadir saat itu anak-anak asli Papua saja, tidak ada non Papua. Hal ini perlu ada transparansi sehingga jangan selalu membuat mahasiswa Papua terus menerus seperti ini di atas Tanah Papua ini," ujar Onim.


Ferry Onim sendiri mengaku menerima laporan dari mahasiswa yang mendapatkan bantuan hibah di setiap kampus saat ini bersumber dari dana Otsus atau APBN sehingga hal ini menurutnya jelas. "Jangan karena faktor hibah ini dapat merusak masa depan anak-anak Papua," ucap Onim, kepada KASUARI TV COM melalui sambungan Whatsapp, Kamis, 2/11/2023.


Onim menjelaskan, ini baru dana hibah yang diluncurkan di setiap kampus, belum lagi biaya studi akhir saat ini belum ada realisasi apa-apa yang dilakukan untuk mahasiswa studi akhir. 


"Sedikit keranguan saya jangan sampai proposal studi akhir itu anggaranya tidak dapat tersalurkan lagi ke setiap mahasiswa yang sejak bulan Maret masukan proposal studi akhir hingga saat ini belum ada realisasi. Ketakutan saya jangan sampai nanti sama dengan dana yang dihibahkan di setiap kampus di Provinsi Papua Barat Daya ini. Kita hanya sebatas nama saja namun uangnya itu hilang ditelan angin," jelasnya.


Onim berharap agar PJ. Gubernur PBD bisa menjelaskan dana hibah tersebut termaksud biaya studi akhir sejak bulan Maret 2023 ini kapan direalisasikan.


 Rep: Moy Saflesa

Editor : Mad

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال