Tidak Terima Dipukul, Muhammad Yahya Laporkan Eko ke Polsek Sukodono

Tidak Terima Dipukul, Muhammad Yahya Laporkan Eko ke Polsek Sukodono

𝗦𝗜𝗗𝗢𝗔𝗥𝗝𝗢 (𝗞𝗔𝗦𝗧𝗩) - Kejadian pertengkaran anak-anak hingga terjadi pemukulan terhadap Muhammad Yahya penjual Mie ayam di Desa Pademonegoro, Sukodono, Sidoarjo berujung pelaporan di Mapolsek Sukodono. 

Muhammad Yahya (40), sebagai penjual mie ayam korban bogem mentah pada kejadian hari Kamis (02/11/2023) malam itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sambil menahan rasa sakit dengan hidung yang berdarah, mendatangi Mapolsek Sukodono guna melaporkan kejadian yang menimpanya. 

"Saya tetap akan menempuh jalur hukum agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan ada semacam efek jera, mengingat dari dari awal saya sudah bicara baik-baik untuk duduk bareng, apalagi warung dalam keadaan rame, malu kan dilihat orang, tapi malah jadi ribut dan langsung main tonjok ke muka saya," ungkap Yahya. 

"Kurang lebih empat kali pukulan itu mengenai muka saya hingga berdarah, berhentipun karena  di lerai sama warga, kemudian saya di antar sama warga ke Mapolsek Sukodono. Dan sekarang terkait kasus itu saya serahkan kepada kuasa hukum saya mbak," tambah korban. Haris (43) salah satu warga yang menjadi saksi di lokasi kejadian saat itu, turut juga mengantarkan korban untuk pelaporan sekalian membawa bukti visum.

"Kalau kejadiannya ya seperti yang sudah saya sampaikan, bukan cuma saya tapi banyak warga yang menyaksikan, Yahya hanya bisa menghindar berusaha untuk menutupi wajahnya saat mendapatkan bogem mentah" jelas Haris. 

Salah satu saksi juga yang tidak  mau disebut namanya menjelaskan, "tidak heran mbak orang itu mesti kayak gitu, semua diajak ribut, mending dilaporkan aja daripada bolak balik biar tidak seenaknya apa lagi sampai ada pemukulan," ucapnya. 

Awak media juga mendatangi rumah Eko untuk konfirmasi pada hari Jumat (03/11/2023) malam, Eko yang diduga sebagai pelaku pemukulan saat itu menjelaskan kronologi dari kejadian tersebut hingga terjadinya keributan. "iya memang saya akui saat itu terjadi ribut. Waktu itu saya baru pulang kerja sudah capek, tiba-tiba lihat anak menangis dan teman-temannya bilang kalau anak saya habis dipukul punggungnya oleh istrinya Yahya, ya spontan saya emosi langsung saya datangi warungnya. 

'Dan sampai di warung ya namanya kita sama laki-laki ya saya  tantang, urusan anak sama anak, kalau yang gede sama bapake disitu saya tidak menonjok kok mbak, kita cuma pukulan biasa entah kena cakar atau gimana mukanya" jelas Eko. 

Saat itu juga di tengah percakapan istri Eko menambahkan, "urusan anak-anak mbak jika orang tua main pukul ya kita juga jadi emosi, tapi kalau dia mau nuntut ya monggo kita juga akan menuntut balik" ucap istri Eko. 

Tuti Damayanti (35) yang dikata memukul R (12) saat dikonfirmasi mengatakan tidak melakukan hal itu, dia hanya melerai dan menyuruh anak-anak pulang ke rumah masing-masing. 

"Saya tidak memukul siapapun mbak dan banyak saksinya, justru saya suruh mereka pulang karena ada yang menangis" kata Tuti. 

Sugeng Hari Kartono S.H., selaku kuasa hukum dari korban juga mengatakan akan membantu korban untuk memperoleh keadilan dan pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Redaksi

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال