Aktivis Garda Raya Kembali Ingatkan DPRD dan Bupati Perihal Ultimatum Kemanusiaan

Aktivis Garda Raya Kembali Ingatkan DPRD dan Bupati Perihal Ultimatum Kemanusiaan

Foto. Abd Halim Korlap Aksi Pemuda Timur Daya

SUMENEP (KASTV) - Polemik kematian Bayi baru lahir di Puskesmas Batang-batang usai diambil Sampel darahnya sebagai Program kesehatan yang lebih dikenal sebagai 'Skrining Hipotiroit Kongenital (SHK)' masih menjadi momok di kalangan pemuda Garda Raya, Senin 4 Desember 2023.


Diketahui, aksi yang digelar Pemuda Timur daya hingga dua kali tersebut menuntut keadilan atas kematian Adellia Aziz bella negara, Putri kedua dari pasangan Aziz dan Rumnaini asal Dusun mojung desa Tamidung kecamatan Batang-batang belum menemukan jawaban. 


Abd Halim saat dikonfirmasi melalui akun whatsappnya menyampaikan bahwa perjuangan dan perlawanan ini tidak akan pernah berakhir meskipun Suara kami terkesan tidak didengarkan dan di hiraukan. 


"Kami tidak pernah di ajarkan mundur dalam kondisi apapun, melangkah maju menyuarakan kebenaran dan keadilan tetap kami pegang teguh sebagai komitmen perlawanan yang pantang diciderai oleh Hal apapun", Imbuhnya Kordinator Pemuda Timur daya kepada media ini, senin 4 Desember 2023.


Ia menyebutkan bahwa point tuntutan kami Pemuda Garda Raya kepada Bupati Sumenep sudah disampaikan agar Kepala Puskesmas Batang-batang dan Bidan Windu segera diberhentikan dalam jangka waktu 5x24 Jam. 


Ultimatum tersebut bukan untuk menakut-nakuti atau sebagai tanda peringatan yang hanya berawal dengan kata-kata dan berakhir dengan kata-kata juga. 


"Hari selasa mas, jangka akhir untuk mengetahui keputusan Bupati sumenep terhadap point Tuntutan kami Pemuda Garda Raya. Jika sampai Hari selasa Lusa belum juga ada keputusan, maka kami Pemuda Timur daya akan menggelar aksi lanjutan mendesak Bupati menyelesaikan dan mengembalikam Citra Pelayanan kesehatan di Batang-batang khususnya dan Sumenep secara umum", Pungkasnya. 


Aktivis timur daya itu juga meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumenep komisi IV (Empat) untuk segera memanggil Bupati sumenep dan Dinkes P2KB agar segera mengembalikan marwah Kesehatan di Sumenep. 


Apalagi peningkatan pelayanan kesehatan menjadi program Unggulan Bupati Sumenep dengan tagline Bismillah Melayani. 


"Kami yakin, DPRD sebagai wakil rakyat dan Bupati sebagai tangan panjang Rakyat bisa menyelesaikan masalah ini dengan tegas dan Bijak sebelum Deadline yang kami tentukan", Harapnya. (Ali)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال