YOGYA (KASTV) - Koalisi Ijo Biru mengadakan nonton bareng Debat Colon Wakil Presiden dengan warga Yogyakarta pada hari Jumat (22/12/2023) di Menara Coffe Malioboro, Jalan Palagan, Yogyakarta.
Habil Marati mengatakanv isi misi Gibran tidak sesuai dengan usianya, terlalu tekstual tidak miliki prospek. “Ini seperti copy paste kelakukan tricky/ culas mirip bapaknya dalam debat Pilpres 2014,” ungkapnya.
Hapalan Gibran seperti icor, tax ratio, IKN itu tidak orsinalitas fikirannya sendiri. Tapi ada motif pesanan dari sang Bapak. “Jadi sepertinya Gibran tidak memiliki visi-misi, melainkan kelanjutan Bapaknya, yang gagal memperpanjang jabatan,” ungkapnya
Habil Marati memuji paparan Cawapres Muhaimin yang konkrit dan tidak di awang awang. Habil Marati sepakat dengan Muhaimin bila pemerintahan dilakukan dengan good governance, akan tercipta keadilan sehingga Ekonomi menguntungkan rakyat tidak untungkan Oligarky.
Yasin Kara mengatakan Cawapres Muhaiminlah yang paling concern dengan rakyat soal paparan solusi ekonomi yang memberikan kesempatan dengan berikan kredit usaha. “Muhaimin juga akan menempatkan skala prioritas dalam pembangunan termasuk evaluasi IKN,” ungkapnya
Yasin Kara juga menyoroti paparan Gibran dan Mahfud banyak bicara di luar konteks debat. “Bahkan Gibran kembali gunakan cara culas ketika mau jebak Mahfud dan Muhaimin. Gimiknya yang menonjol, subtansinya culas dan bohong,” ujarnya.
Prof Anwar Sanusi menyoroti Gibran ketidakrealistisan soal pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tidak berkualitas.
“Kalo ini yang dimaksud Gibran, sama saja dengan bapaknya yang menumpuk hutang dan proyek mercusuar seperti IKN yang tidak korelatif dengan kesejahteraan rakyat.
Nonton bareng juga dihadiri Pakar hukum Tata Negara Reffly Harun, Geisz Khalifah , Indra Charismiaji/ Jubir Timnas AMIN, Iwan Satriawan/ Dekan FH UMY, Saut Situmorang, Sirojudin Wahab, Andrianto Andri eksponen KIB .