Paman Korban Sebut Dugaan Baru Kematian Keponakannya Usai SHK di Puskesmas Batang-batang

Paman Korban Sebut Dugaan Baru Kematian Keponakannya Usai SHK di Puskesmas Batang-batang

 

SUMENEP - Kematian Adellia Aziz Bella Negara, Bayi umur 6 hari asal dusun Mojung desa tamidung Kecamatan Batang-batang masih menjadi Misteri yang tak selesai-selesai pada Narasi pembenaran yang mengacu pada Aturan dan SOP. 

 

Padahal, bukti dan kronologi serta pernyataan Kedua orang Tua hingga paman korban sudah jelas dilihat secara kasat mata sebagai kelalaian dan pelanggaran yang tidak bisa dibantah hanya dengan Narasi pembenaran sepihak. 


Anwar, Paman korban merasa aneh dan risih saja pada tatanan Birokrasi yang sama sekali tidak memperhatikan prinsip keadilan dan kebenaran. Kalau kemudian kematian ponakan saya bukan karena pengambilan sempel darah yang dilakukan di bagian tumit, lalu ruam biru pada tumit bayi dan demam yg disertai kejang-kejang disebabkan oleh hal apa?.


Atau mungkin keponakan saya itu di racun usai diambil sampel darahnya? Lalu siapa yang punya kuasa kendali atas hal tersebut?, "ungkapnya dengan bahasa seadanya kepada media ini, Kamis 14 Desember 2023.


Berdasarkan bukti dokumentasi yang menunjukkan adanya ruam dibagian tumit keponakannya itu, dapat diduga adalah adanya kelalaian bidan yang melakukan SHK. 


Dan kalau bukan karena program SHK, apakah keponakan saya itu sengaja diracun sesuai dengan bukti ruam biru pada tumitnya?, Ayolah jangan hanya narasi yang dinilai. Karena benar itu bukan dinilai dengan narasi tapi bukti", Jelasnya. 


Anwar sapaan akrabnya menyayangkan tindakan pihak puskesmas Batang Batang beserta jajaran yang cenderung melindungi diri, dengan mengatakan bahwa tindakannya telah sesuai SOP. 


Padahal, banyak fakta yang seharusnya terungkap ke publik selain SOP. Apalagi tindakan Audit yang dilakukan Dinas Kesehatan P2KB  di Puskesmas Batang Batang Sumenep atas meninggalnya Adelia tidak melibatkan pihak korban, sehingga hasil audit hanya mempertimbangkan salah satu pihak tanpa ada keterangan pihak korban secara detail.


Pihaknya bersama Orang tua Adellia dan Pemuda akan melemparkan kasus ini ke meja hijau, jika tuntutannya tentang pencopotan kepala Puskesmas Batang Batang dan Bidan Windu tak kunjung dipenuhi. 


"Jika tetap blunder di mekanisme ini itu tanpa adanya titik terang, maka Saya akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus ini kepada kepolisian" tegas Anwar. 


Anwar menambahkan bahwa kondisi keponakannya sebelum di SHK sangatlah sehat dan jarang menangis serta tidur nyenyak bersama kedua orang tuanya. 


Anehnya usai di Ambil sampel darahnya (red.SHK) kondisinya mulai tidak stabil hingga menyebabkan Panas demam, bayi Adelia menangis terus menerus sambil mengangkat kakinya. 


"Terus itu faktornya apa ya, kalau bukan karena kecerobohan tindakan medis?" Tambah Anwar


Anwar menduga, Alibi Puskesmas telah sesuai SOP dalam pengambilan SHK serta adanya penyakit penyerta pada bayi Adelia adalah pernyataan tindakan melindungi diri.


"Senga' keng tang ponakan e racon ye? _(Red. Jangan-jangan karena keponakan saya diracuni ya)_ " Tutupnya menduga-duga.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال