SULSEL (KASTV) - Giat home care dilakukan jajaran Pemerintah Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dengan melibatkan seluruh aparatur pemerintah dusun, bersama Kepala Puskesmas, serta tim dr untuk melakukan tindakan pemeriksaan kesehatan dan pelayanan pengobatan melalui kunjungan rumah.
Layanan ketuk pintu rumah warga diinisiasi jajaran Pemerintah Desa Bontonyeleng, pasca viralnya pemberitaan dua orang warga penderita lumpuh yang disebut luput dari perhatian pemerintah.
Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Mauragawali menegaskan, pasca pemberitaan tersebut, pihaknya tak ingin kecolongan untuk kali kedua.
Oleh karenanya, dia langsung memerintahkan seluruh jajaran kepala dusun untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan warga di masing masing wilayah dusun dan segera melaporkan hasilnya kepada kepala desa.
Dari hasil pelaksanaan giat home care ditemukan tiga orang warga penderita stroke yang sudah cukup lama menderita sakit dan enggan berobat dengan berbagai alasan serta pertimbangan.
Dalam kaitan itu, Andi Mauragawali bekerjasama dengan jajaran Puskesmas Bontonyeleng dan tim dr, berinisiatif untuk melakukan pengecekan kesehatan berkala dan pelayanan pengobatan ke rumah ketiga pasien.
Selain itu, pihaknya berkomitmen untuk memprioritaskan warga yang sudah lama menderita sakit sebagai calon penerima bantuan di tahun anggaran 2024.
"Kita akan prioritaskan warga yang sudah lama sakit untuk menjadi calon penerima bantuan di tahun anggaran 2024 mendatang, pungkas Andi Mauragawali via sambungan saluran telefon selular, Jum'at, (29/12) malam.
Pelaksanaan giat home care dibenarkan kepala puskesmas Bontonyeleng, Jindasari Said, S. ST.
Kepala PKM Bontonyeleng mengungkap, "pasca pemberitaan dua penderita lumpuh yang beberapa hari lalu sempat viral, orang orang yang sudah lama ditelantarkan keluarganya mulai mencuat satu persatu setelah terangkatnya pemberitaan kemarin".
"Oleh karenanya, saya mulai menggenjot teman teman petugas kesehatan desa agar bisa lebih peduli dan mencari tahu keberadaan orang orang terlantar di masing masing wilayah kerja petugas kesehatan kami", ungkapnya via pesan singkat whatsapp.
Informasi sekecil apapun akan coba kami olah untuk dijadikan bahan diskusi dengan teman teman lain, terutama dalam agenda rapat dengan seluruh elemen petugas desa yang akan digelar besok, Sabtu, (30/12), tandas Jindasari menambahkan.
"Saya rasa banyak orang orang bernasib sama dengan yang kita angkat", untuk itu, kami sarankan mencari dan melakukan penelusuran di wilayah kerja puskesmas lain, pintanya kepada wartawan. (Fadly Syarif)