Konawe Utara (KASTV) - Jaringan aktivis pertambangan Sulawesi tenggara (JAP-SULTRA) Meminta PT.Bumi Konawe Minerina (BKM), Untuk memutuskan Kontrak kerja sama perusahaan bongkar muat (PBM) PT.KMP yang diduga cacat adminstrasi dan tidak transparan terkait bagi hasil.
Dugaan tersebut di ungkapkan Muh Argun Selaku ketua Jap-Sultra bahwa berdasarkan hasil investigasi dari pihaknya, menemukan beberapa kali bagi hasil yang sangat tidak sesuai dengan kapal/tongkang yang keluar selesai pemuatan.
Ia juga, menduga bahwa ada permainan PT.KMP (PBM) di dalamnya, setelah bagi hasil delapan kapal tongkang sering kali ada kapal tongkang yang menggantung, akan tetapi sampai hari ini kami tidak perna menerima dari hasil kapal tongkang yang menggantung tersebut.
Muh Argun juga memaparkan bahwa PT.KMP bisa jadi telah malakukan pembodohan/Penipuan, Terhadap beberapa (PBM) yang telah melakukan kerja sama dengan Pt.KMP, dengan memberikan bagi hasil yang sangat tidak masuk di akal dan tidak transparansi
"Sangat di sayangkan PT.Bumi Konawe Minerina (BKM) yang di ketahui salah satu perusahaan yang sangat peduli terhadap masyarakat desa tapunggaya, akan tetapi telah melakukan kerja sama terhadap PT.KMP, yang telah melakukan pembodohan atau penipuan kepada masyarakat yang telah melakukan kerja sama, perusahaan bongkar muat (PBM) dengan PT.KMP," jelasnya
Muh Argun selaku ketua Jap-Sultra bersama masyarakat yang telah melakukan kerja sama terhadap Pt.KMP (PBM) akan melakukan unjuk rasa di WIUP PT.Bumi Konawe Minerina (BKM) jika tidak ada tindakan tegas dari pihak PT.BKM
"Kami masyarakat Desa tapunggaya agar PT.Bumi Konawe Minerina (BKM) memberikan efek jerah terhadap PT.KMP yang diduga telah malakukan pembodohan/ Penipuan terhadap masyarakat yang telah melakukan kerja sama dengan PT.KMP," tutup Argun. (RB)