Acara dimulai pukul 13.00 WIB dengan pidato dari eksponen KIB, yaitu Reffly
Harun, Saut Situmorang, dan Yasin Kara.
Koordinator KIB, Habil Marati, dalam pidatonya menyatakan bahwa pasangan
Anies-Cak Imin (AMIN) adalah cerminan Pancasila.
“Keduanya
adalah cucu pejuang dan kakek mereka adalah pahlawan nasional. Anies dan Cak
Imin juga memiliki keadaban dan etika tinggi dengan track record pendidikan
yang jelas, ungkapnya.
Habil Marati juga menekankan kepemimpinan Anies Baswedan yang sudah
terlihat sejak di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Muhaimin Iskandar yang
berlatar belakang santri dan pernah menjadi Ketua Umum PMII (Organisasi
Mahasiswa NU).
“Karena
keduanya memiliki kapasitas, maka AMIN akan memenuhi janji kemerdekaan dan
mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Oleh karena itu, winning AMIN dan
pelantikan di bulan Oktober 2024 adalah Fardu Ain,” ujarnya.
Cak Imin dalam pidatonya menyatakan bahwa bila pasangan AMIN diberi mandat
rakyat menjadi Presiden, mereka akan memenuhi semua Janji Perubahan. Semua
kebijakan akan berdasarkan kepentingan rakyat, bukan kemauan oligarki.
“AMIN akan
memberantas ekonomi biaya tinggi, menghapus proyek mercusuar dan mubazir, serta
menjalankan pemerintahan yang bersih bebas KKN dan Orde Baru,”lanjutnya.
Ia mengatakan AMIN akan
menciptakan iklim bisnis yang fair sehingga rakyat dapat kesempatan yang sama.
AMIN tidak akan melakukan Abuse of Power dengan kegemaran mengkriminalisasi
rakyat. Bila iklim sehat, maka optimis dunia usaha jadi pulih sehingga ciptakan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
“Cak Imin juga
yakin Anies Baswedan adalah sosok yang rekam jejaknya bersih dan tipe pekerja
keras. AMIN akan saling melengkapi dan mengejar ketertinggalan dari negara
tetangga. Cak Imin yakin animo rakyat tinggi akan pemilu akan ciptakan
legitimasi asal pemilu jangan curang. Bila pemilu curang, maka akan berhadapan
dengan kekuatan rakyat,” ungkapnya.
Setelah acara, tim pusat KIB akan berlanjut ke kota Purbalingga. Tampak
hadir Sirojudin Wahab, Andrianto Andri, Prof Anwar Sanusi, Habib Husin, Jazizul
Fawaid (Wakil Ketua MPR), dan Hanif Dhakiri (Mantan Menakertrans).