Menko Polhukam Pengganti Harus Memiliki Pemahaman Kuat tentang Politik dan Hukum

Menko Polhukam Pengganti Harus Memiliki Pemahaman Kuat tentang Politik dan Hukum


 

JAKARTA - Mahfud MD, Menko Polhukam saat ini, dikabarkan akan segera mundur dari jabatannya untuk mengikuti Pilpres 2024 sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang akan menggantikannya.

 

Pengamat politik Jerry Massie dari P3S (political and public policy studies) berpendapat bahwa pengganti Mahfud harus berasal dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo-Gibran. Alasannya, koalisi ini telah dipermanenkan dan Jokowi perlu menjaga keseimbangan koalisi.

 

“Pengganti Mahfud harus memiliki pemahaman yang kuat tentang politik dan hukum,” ujarnya.

 

Dia menyarankan beberapa nama yang potentially qualified, seperti Yusril Ihza Mahendra (Ketua Umum PBB): Ahli tata negara dan pendukung JokowiHabiburokhman (Waketum Gerindra): Petinggi Gerindra dengan pengalaman politik yang luas, Sufmi Dasco Ahmad (Ketua Harian DPP Gerindra & Wakil Ketua DPR): Tokoh politik berpengalaman dengan rekam jejak yang mumpuni

 

Di luar nama-nama tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Demokrat, juga dirumorkan sebagai calon Menko Polhukam setelah pertemuannya dengan Jokowi,” ujarnya.

 

Ia mengatakan pengganti Mahfud MD kemungkinan besar berasal dari Koalisi Prabowo-Gibran yang memiliki pengalaman politik dan hukum.

 

Nama-nama seperti Yusril Ihza Mahendra, Habiburokhman, Sufmi Dasco Ahmad, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kandidat potensial.

 

Keputusan akhir mengenai pengganti Mahfud MD berada di tangan Presiden Joko Widodo. Penting untuk dicatat. Situasi politik masih dinamis dan nama-nama yang diusulkan masih bisa berubah. Keputusan Jokowi akan sangat dipengaruhi oleh pertimbangan politik dan kebutuhan kabinetnya.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال