Probolinggo (KASTV) - TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Probolinggo melakukan inspeksi / sidak pasar terkait dengan ketersediaan harga beras terkini. Melalui pantauan situs SISKAPERBAPO (Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok), harga beras mulai berangsur turun. Penurunan harga beras tersebut berlaku pada beras jenis premium dan medium.
Diprediksi harga beras tersebut akan terus semakin turun beriring dengan masuknya musim panen. Penurunan harga beras tersebut rata-rata berkisar dari Rp500 hingga Rp1.000 per kilogramnya. Sebelumnya, harga beras premium di pasaran atau kios-kios sejak tanggal 14 s/d 25 Februari 2024, rata-rata mencapai Rp16.500 per kilogram.
Saiful Sarifudin, anggota TPID sekaligus Koordinator Pengawas Harga Komoditi Kota Probolinggo menjelaskan kegiatan ini untuk memantau harga, memastikan dengan target pemerintah agar harga kebutuhan pokok terjangkau oleh masyarakat.
“ Mulai minggu lalu, sudah ada penurunan. Ketersediaan beras yang dibutuhkan oleh masyarakat cukup dan terpenuhi. Informasi dari Bulog, stok beras untuk 2-3 bulan ke depan cukup. Masyarakat tidak perlu panic buying “, jelasnya, kamis (29/2/2024).
Berdasarkan data yang dirilis dalam kanal website resmi SISKAPERBAPO, harga beras premium di sejumlah pasar di Kota Probolinggo cukup bervariasi, rata-rata harganya sebesar Rp15.000 per kilogram. Sedangkan harga beras medium, rata-rata sebesar Rp.10.900 per kilogram.
"Kenaikan ini menurut saya karena suplai gabahnya berkurang. Karena saat ini suplai gabah sudah stabil, maka harga cenderung menurun. Kami berharap Pemerintah mengintervensi harga agar tetap stabil," ungkap Rudi Cahyadi, pemilik Toko Beras Rudi di Ruko Panglima Sudirman Kota Probolinggo.
Abdul Munip, warga Kel. Mangunharjo bersyukur atas penurunan harga beras dari harga Rp.17.000 ke harga Rp.14.500.
" Lebih enak sekarang, karena lebih murah," kata dia.
Siti Hopsah, pedagang beras eceran yang ditemui di lokasi yang sama meminta agar harga beras kembali normal.
“ Saya senang dengan harga beras yang kembali turun. Masyarakat yang awalnya tidak beli di toko, sekarang Kembali belanja lagi. Saya berharap harga beras kembali normal “, pungkasnya. (nia)