Imam Shamsi Ali,gitu seorang tokoh agama yang dikenal karena aktif dalam urusan keagamaan dan kebangsaan, mengeluarkan komentar tajam terkait indikasi kecurangan pada Pilpres 2024 yang baru saja berlangsung.
Menurut Shamsi Ali, keributan yang timbul karena menentang kecurangan jauh lebih berharga daripada diam membiarkan kejahatan dan kekurangan.
“Ribut karena menentang kecurangan itu jauh lebih dan berharga daripada diam membiarkan kejahatan dan kecurangan,” ujar Shamsi Ali dalam keterangannya di aplikasi X @ShamsiAli2 (16/2/2024).
Ia menegaskan bahwa diam dalam menghadapi kecurangan adalah menjadi bagian dari kecurangan itu sendiri, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai “complicit”.
“Diam dengan kecurangan itu complicit (menjadi bagian darinya),” tukasnya.
Shamsi Ali meminta agar masyarakat terus menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk kecurangan dan kejahatan dalam proses demokrasi.
Baginya, penentangan terhadap kecurangan adalah langkah yang penting dalam mempertahankan integritas demokrasi dan keadilan.
“Suarakan perlawanan kepada semua bentuk kecurangan dan kejahatan demokrasi, amin!,” tandasnya.
Komentar ini muncul sebagai respons terhadap berbagai laporan dan indikasi kecurangan yang muncul setelah pelaksanaan Pilpres 2024.
Dalam konteks ini, Shamsi Ali mengajak masyarakat untuk tidak hanya membiarkan hal tersebut terjadi, tetapi juga aktif dalam memberikan perlawanan.
Shamsi Ali, yang dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menyuarakan keadilan dan perdamaian, mengingatkan bahwa melawan kecurangan adalah tanggung jawab bersama bagi semua warga negara.
Dengan demikian, ia berharap agar masyarakat tetap waspada dan tidak segan untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap proses demokrasi yang adil dan transparan.
Dengan komentar ini, Shamsi Ali memberikan dukungan moral bagi mereka yang bersedia berdiri dan melawan segala bentuk kecurangan demi kepentingan bersama dan masa depan demokrasi Indonesia.
Seperti diketahui, dalam video yang beredar, Capres nomor urut 01 Anies Baswedan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bersama dengan dirinya menyuarakan perubahan.
“Dengan semangat yang membara, menerobos segala macam tantangan, menghadapi lawan dengan kekuatan yang amat besar,” kata Anies.
Anies bilang, suatu capaian yang luar biasa, kita telah sampai pada titik Pemilu. Namun, menurutnya, semua belum selesai.
“Terlepas dari segala kebaikan pemilu, dan kerja keras semua pihak yang terlibat di dalamnya, ada begitu banyak kekurangan yang dirasakan secara terang-benderang,” ucapnya.
Demi perbaikan Pemilu dan penguatan demokrasi, kata Anies, para pendukungnya mesti melakukan pengawasan terhadap proses yang masih berjalan.
“Pertama kawal suara dengan semangat tinggi. Dokumentasikan semua kekurangan yang ada, keanehan, ketidaknormalan. Catat, foto, dan kirimkan ke tim hukum nasional,” imbuhnya.
Kedua, dituturkan Anies, tetap menghormati proses Pemilu dan menghargai kerja-kerja demokrasi yang telah dan sedang bekerja.
“Ketiga, tetap jaga semangat tinggi, jaga optimisme bahwa gerakan perubahan masih dan akan terus berjalan. Dan yakin bahwa insyaallah akan mencapai tujuan panjangnya,” kuncinya.
(Sumber: Fajar)