TAMBRAUW KASTV-Mendukung program pelestarian lingkungan dan menghijaukan kembali bumi, Komando Distrik Militer 1810/Tambrauw menggelar kegiatan kerja bakti penanaman anakan pohon di sekitaran Kampung Emaus Distrik Sausapor Kabupaten Tambrauw.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Dandim 1810/Tambrauw Letkol Inf Fery Wijaya, turut serta dalam kegiatan tersebut Pasiter Kodim Tambrauw, Danramil 01 Sausapor dan di ikuti oleh sebagian masyarakat yang ada di sekitar kampung Emaus, sabtu (24/02/2024)
Dandim 1810 Tambrauw, saat di lokasi kegiatan menuturkan, penanaman anakan pohon berupa 20 bibit Cempedak, 20 bibit Durian, 30 bibit Langsat, 25 bibit kelapa, dan 30 bibit Matoa ini merupakan salah satu agenda kegiatan karya bakti guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan munculnya wabah penyakit di wilayah.
"Penanaman anakan pohon ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sudah kita lakukan sebelumnya berupa pembersihan sampah dan selokan Sekolah sekolah dan Pasar Tradisional di Sausapor" ungkap Dandim.
Dandim juga mengatakan, penghijauan merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara nyata dan berkelanjutan untuk menangani krisis lingkungan, untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berfungsi dengan baik.
"Selain untuk mencegah bencana banjir dan longsor, kegiatan penanaman anakan pohon ini bertujuan untuk menghijaukan dan mengembalikan kembali negara Indonesia ini sebagai negara tropis" ucap Dandim Fery
Dandim juga berharap masyarakat lebih peduli lagi dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan dengan menanam berbagai jenis pohon karena manfaatnya sangat luar biasa juga sebagai penyanggah ekonomi masyarakat itu sendiri dan bagi generasi berikutnya.
Karena pada umumnya di Tambrauw sering diperhadapkan dengan masalah banjir dan kekeringan yang mana hal ini disebabkan masih kurangan pohon sebagai penyangga air bagi kehidupan.
"Dengan adanya kegiatan aksi peduli penanaman pohon dari Kodim dan masyarakat hari ini kita berharap hutan kita bisa hijau kembali dan mencegah tanah longsor dan kekeringan yang ada di wilayah ini" pungkas Dandim. (NR)