SIDOARJO, JATIM [ KASTV - Wabup Sidoarjo, Subandi mengunjungi Desa di Kecamatan Prambon yang diterjang angin puting beliung, Senin (5/2) di Desa Wonokerto. Hujan lebat diserta angin puting beliung terjadi kemarin sore, menerjang 3 Desa di Kecamatan Prambon.
Desa yang terkena puting beliung di Kecamatan Prambon yakni Desa Bendo Tretek, 100 rumah mengalami kerusakan, Desa Watutulis 8 rumah, dan yang paling parah Desa Kedung Wonokerto sekitar 200 lebih rumah yang mengalami kerusahan.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Sidoarjo, serta camat dan Forkopimka Kecamatan Prambon. Sampai saat ini belum ditaksir berapa kerugian dari kerusakan rumahan akibat puting beliung. “Hari ini saya suruh mendata semuanya, yang rumahnya roboh, genting atau asbesnya hilang, untuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Dengan cuaca yang tidak memungkinkan saya minta segera ditangani, jangan menunggu lama – lama. Karena Tingkat kerusakan ada yang 30 - 40 persen,” jelasnya.
Ia juga menegaskan kalau tidak segera ditangani, akan berteduh Dimana?. Apalagi kalau terjadi seperti kemarin, melihat berita dari medsos saja kekuatan anginnya luar biasa. “Saya juga tadi menyampaikan kepada kepala desa, kalau ada warga yang sakit, atau musibah seperti ini, langsung bawa ke RSUD Sidoarjo. Sebagai pimpinan daerah kita bisa tahu setiap warga yang sakit segera ditangani,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menugaskan OPD, yakni BPBD mendata terkait untuk pemberian bantuan kepada korban putting beliung. Dinsos untuk bantuan sembako bagi warga yang terkena musibah. Untuk sementara BPBD memberikan bantuan terpal bagi yang rumahnya roboh, atau atap rumahnya hilang.
Data dari BPBD Sidoarjo, bencana putting beliung kemarin ada 1 korban jiwa yang meninggal atas nama Nurkilila, Perempuan berusia 65 tahun warga RT 5, RW 4, Dusun Tanggungan, Desa Kedungwonokerto. Korban luka- luka 1 orang atas nama Misna, Perempuan 70 tahun dari Desa Kedungwonokerto mengalami patah tulang tangan kiri, dirujuk ke Rumah Sakit Yapalis Krian.
Redaksi