Nabire (KASTV) -Tahapan Rekapitulasi Tingkat Provinsi Papua Tengah sejak Dimulai 5 maret yang lalu. Bertempat di Aula RRI Nabire Hingga 14/3/2024 Jalan Merdeka Nomor 74 Nabire Papua Tengah mendapat banyak kecaman dari caleg OAP
Salah satu calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Papua Tengah, Inarius Douw sesalkan tindakan kecurangan terutama politik uang (Money politic) oleh caleg non orang asli Papua (OAP) pada momen pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024 di Provinsi Papua Tengah
Inarius Douw, Caleg DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan Kami sangat menyesal atas perolehan suara yang tidak adil. Politik uang yang masif di Papua Tengah menjadi penyebab mayoritas Caleg OAP khususnya DPR RI tidak mendapatkan suara yang signifikan.
“Kalau Non orang asli Papua (OAP) bermain secara normal itu tidak ada masalah akan tetapi kami sayangkan di daerah ikat (Noken) mereka yang dari luar ini mengambil suara secara tidak normal, kami sebagai anak negeri loh disitu,”ucapnya pada jumpa persnya di Cafe Aiman Oyehe Nabire, Kamis, (14/3/2024)
“ Ia menyayangkan tindakan kasus yang seperti itu salah satu oknum caleg DPR RI Non orang asli Papua, Kenapa bermain ditingkat PPD kenapa tidak turun langsung kelapangan. Bukti dalam video sedang membagikan amplop (uang) kepada penyelenggara (PPD) di salah satu Kabupaten di Papua Tengah. Beliau ini secara kasar merebut hak orang asli Papua yang benar-benar harus dimiliki caleg asli Papua untuk mendapatkan satu kursi di DPR RI,Tetapi saya heran skali, bahkan orang (Non OAP) yang tidak punya hubungan darah bisa memenangkan suara,"
“kalau memang dia pemain sejati kenapa dia tidak bermain atau turun langsung kelapangan, disitulah kami sebagai anak negeri sangat kecewa karena kenapa dinegeri kami sendiri tidak dapat kursi,”tegas Rius.
Inarius Douw juga membeberkan seperti daerah Ikat (Noken) kabupten Dogiyai,Diyai Dan Paniai, Di tiga kabupaten ini adalah basis saya. kebiasaan kami itu berdasarkan garis kerurunan dan suara diberikan kepada caleg-caleg yang mempunyai hubungan darah didaerah itu.
ia pun meminta agar sentral Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Provinsi Papua Tengah memproses laporan-laporan yang sudah dimasukkan berdasarkan barang bukti yang sudah diserahkan ke pihak Gakkumdu.
“Seandainya tidak terbukti yaa.. kami juga takut,sudah ada dua bukti yang diserahkan pertama bukti Surat Keputusan pemberhentian sementara untuk oknum Bawaslu Papua Tengah dan yang kedua bukti video saat menyerahkan uang tersebut. kalau ini semua tidak ditindak lanjuti, masyarakat akan tidak percaya pada penyelenggara,baik itu KPU,Bawaslu dan sentral Gakkumdu itu sendiri,ucapnya.
Rius Douw (sapaan) berharap sebagai anak muda Asli Orang Papua berikan kami kesempatan di Negeri kami,DPR RI itu adalah harga diri kita sebagai anak negeri OAP yang dapat menjaga seutuhnya papua sampai kedepan..
“Untuk Caleg Daerah maupun provinsi Silahkan Siapa pun boleh ,kedepan KPU,Bawaslu nanti harus menjaga harga diri martabat orang papua,lebih bodohnya itu lagi Orang Papua sendiri mainkan Orang Papua. Sedangkan semua penyelenggara Tingkat paling bawah itu kita OAP bukan Non OAP itu yang saya menyesal skali semua tidak ada harga diri lagi.
Inarius Douw Menambahkan KPU, Bawaslu dan sentral Gakkumdu Provinsi Papua Tengah dapat bersikap Independen dalam menyelesaikan seluruh persoalan dalam pesta Pemilu serentak tahun 2024 di Provinsi Papua Tengah. (FN)