Direktur P3S: PDIP Diprediksi Sulit Bergabung Koalisi Besar

Direktur P3S: PDIP Diprediksi Sulit Bergabung Koalisi Besar



JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kemungkinan besar tidak bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto. 


Tindak tanduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tahapan Pemilu 2024 menjadi salah satu penyebabnya. "Faktor Jokowi memengaruhi keengganan Megawati untuk bergabung dengan koalisi Prabowo," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Selasa, 16 April 2024.


Jerry mengatakan hal itu tidak lepas dari keikutsertaan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo. 


"Upaya itu bahkan melibatkan Mahkamah Konstitusi (MK) melalui putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal syarat calon presiden (capres) dan cawapres. Gibran anaknya (Jokowi) yang merupakan kader sendiri (PDIP) tapi malah menjadi cawapres Prabowo," ujar dia.

 

Kerenggangan itu Mega-  Jokowi terlihat saat Idulfitri 1445/2024 dan  Kepala Negara juga tidak hadir dalam hari ulang tahun (HUT) PDIP lantaran tengah melawat ke luar negeri.


"Faktor berikutnya ialah akar rumput PDIP," ungkapnya seperti dilansir metrotv.


Jerry memprediksi pendukung PDIP menolak Megawati bergabung dengan Prabowo. Sebab, mereka kecewa Jokowi tidak mendukung Ganjar Pranowo yang merupakan kolega satu partai.


"Lain ceritanya kalau Jokowi mendukung Ganjar sebagai capres PDIP, hubungan Jokowi dan Megawati pasti tetap langgeng," jelasnya.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال