Oleh: Laurentius Reresi, S.S, M.M
Benar, ada seorang Ibu mensharingkan pengalaman hidupnya bahwa dirinya sangat rajin ke Gereja untuk mengikuti Misa Kudus dan perayaan Ekaristi. Ia berdoa agar Tuhan dapat mengabulkan permohonannya. Berbulan bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya, Sang Ibu itu berdoa namun tak kunjung datang hasilnya.
Akhirnya, Sang Ibu itu memutuskan untuk tidak mau lagi masuk Gereja, tidak mau lagi mengikuti ibadah di lingkungan, tidak mau lagi mengikuti perayaan Ekaristi, bahkan tidak mau berdoa dalam keluarga bersama anak-anak dan suaminya.
Nampaknya, sang Ibu itu mencari Tuhan hanya untuk kepentingannya saja bukan karena ia mengasihi Tuhan Allah. Bila doanya belum terkabul, ia memarahi Tuhan.
Sahabat Yoh Pem yang dikasihi Tuhan
Seorang wanita atau seorang Ibu yang digambarkan dalam Injil Yoh.20:1-9 yakni Maria Magdalena pergi mengunjungi makam Yesus pada pagi buta. Menarik, dia bukan murid utama Yesus, malah mencari dan mengunjungi Yesus.
Sahabat Yoh Pem terkasih, Mengapa bukan Petrus. Yohanes bahkan murid-murid lain yang mencari Yesus?
Maria Magdalena adalah perempuan yang dibebaskan Yesus dari tujuh roh jahat serta mendapat pengampunan dosa. Maria Magdalena sungguh-sungguh mengalami dan merasakan cinta dan kasih Tuhan.
Maka, Maria Magdela terus mencari Tuhan meskipun Yesus telah wafat. Hal ini berbeda dengan para murid-Nya. Mereka putus harapan dan malas mencari dan mengunjungi Yesus. Sungguh, Maria Magdalena membawa kabar, jasad Yesus tidak ada lagi.
Menarik, ketika mendapat kabar itu segera Petrus dan Yohanes berlari menuju makam. Yohanes tidak segera masuk ke dalam goa makam tempat Yesus dimakamkan. Ia merenung, apa yang terjadi dengan Gurunya.
Petrus segera masuk ke dalam makam dan meratapinya karena ia sangat kehilangan. Hal inilah yang tidak dipahami para Murid, karena Roh Kudus belum turun atas mereka. “Sebab, selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati”(Yoh. 20: 9).
Sahabat Yoh Pem yang terkasih. Maria Magdalena dikasihi Tuhan karena dia merasa dikasihi dan dicintai Tuhan, sehingga ia ingin membalas kebaikan Tuhan dengan mencari-Nya.
Sahabat Yoh Pem, Pertanyaan untuk direnungkan. Apakah kita masih terus mencari Tuhan karena cinta dan kasihNya? Atau kita mencari Tuhan demi kepuasan dan keinginan manusiawi kita?
Mari, mencari Tuhan demi mengasihi-Nya agar kita bahagia dalam hidup ini.