SORONG (KASTV) - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong dan pemerintah Provinsi Papua Barat Daya Lakukan Praktik Dan Simulasi kepada masyarakat Guna mengantisipasi Kecelakaan saat terjadinya bencana alam.
Kota sorong merupakan sala satu daerah yang Rentan dengan bencana Alam, yang Mana hampir secara keseluruhan penduduk Sorong belum memahami cara melindungi dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
Sesuai keterangan Ludya Watimena Pihaknya (BPBD) Kota sorong, Maupun BPBD Provinsi Papua Barat Daya telah bekerja sama dalam melakukan sosialisasi dan Sigap tanggap bencana kepada warga.
Secara fakta kota sorong bisa di kategorikan sala satu Daerah yang memiiliki potensi dan dampak bencana Alam cukup tinggi, sehingga kami badan penagulangan bencana daerah (BPBD) Kota Maupun Provinsi, mewakili pemerintah menganggap perlu melakukan sosialisasi sigap tanggap bencana kepada masyarakat, ungkap Ludya Watimena.
Ibu yang berdarah Maluku itu menjelaskan, selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi di berbagai sekolah yang ada di kota sorong, sehingga bisa memahami cara dan tindakan saat menghadapi bencana alam.
Ya secara gamlang tidak ada seorangpun bisa menghindar dari musibah atau bencana alam, tapi secara manusiawi kita juga wajib mencari pertolongan dan penyelamatan diri, sebagai manusia yang memiliki Tuhan Dan Agama, saya yakin dan pastikan, kita bisa selamat dari bencana tersebut.
Berbicara Indonesia Disaste Resiliensi Initiatives Project (IDRIP) Bertujuan Meningkatkan Kesiap siagaan pemerintah dan daerah dalam memprioritaskan bencaba di masa yang akan datang.
Ludya Watimena Menyebut, Ada 4 faktor yang harus kami memberikan pemahaman kepada masyarakat di antaranya Kuadran multi hazard, Early warning sistem (MHEWS) atau sering di sebut dengan sistem peringatan dini multi, ancaman bencana (sispadermana) dimana seseorang harus memahami tentang pengetahuan peningkatan resiko bencan, peningkatan sistem pemantauan dan layanan peringatan, serta memberikan layanan peringatan dini yang tepat waktu dan inklusif, hal ini diberikan dalam sisper yang nantinya di tuangkan dalam Grand Desing Multi Hazard warning sistem melalui investasi pada instrumentasi dasar, advance yang di perlukan untuk monitoring dan deteksi ancaman bencana, analisis dampak atau resiko bencana itu sendiri.
Di tanya WARTAWAN Media Ini berapa besar nominal anggaran, yang di berikan oleh pemerintah kota sorong guna menjalankan program IDRIP tersebut, Kabid Pencegahan dan kesiap siagaan kota sorong tersebut mengatakan soal patok anggaran saya kurang paham berapa besar nominal, akan tetapi kami di berikan anggaran oleh Pemkot sorong dalam setahun, untuk akomodasi transportasi maupun sosialisasi sigap tanggap bencana kepada warga, tutup Ludya Watimena Beberapa waktu yang lalu sekitar 9:30 WIT, di lokasi tembok Kota sorong, dengan senyum tipis pada raut wajahnya.
SIBER REFUN.