SIDOARJO, JATIM [KASTV - Menanggapi keluhan masyarakat Sidoarjo tentang air keruh musiman setiap tahun, Komisi B DPRD Sidoarjo mengadakan hearing dengan Perumda Delta Tirta dan berbagai pihak terkait pada tanggal 7 Mei 2024. Hearing ini bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan air keruh yang meresahkan warga.
Direktur Utama Perumda Delta Tirta Sidoarjo Dwi Hary Soeryadi mengusulkan agar semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dari hulu ke hilir dilibatkan dalam diskusi. Usulan ini diterima dan rapat dihadiri oleh PJT1, Dinas Pekerjaan Umum dan BMSDA Sidoarjo, Dinas PU SDA Jatim, BBWS, pengelola IPA Tawangsari yaitu HTB & TTS, dan pihak terkait lainnya.
Dwi menjelaskan, selama bertahun-tahun, air keruh telah menjadi masalah musiman di Sidoarjo. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.
"Seperti pencemaran dan sampah di Kali Pelayaran yang semakin banyak, dan penyebab utama air keruh itu adalah surutnya air bahkan tidak adanya aliran air di Kali tersebut," ujarnya.
Tidak adanya aliran air dari hulu diakibatkan ditutupnya pintu air untuk berbagai keperluan. Seperti irigasi sawah, supply air baku, dan pengendalian banjir.
Penutupan pintu air itu menyebabkan penurunan kualitas air baku, dan peningkatan COD dan BOD yang signifikan, yang juga menimbulkan bau tidak sedap.
Namun demikian, pihaknya tetap membayar kurang lebih Rp 500 juta setiap bulan kepada PJT1 untuk pengambilan air kali ini untuk keperluan pengolahan menjadi air bersih bagi masyarakat Sidoarjo di semua intake IPA-nya.
Sementara itu, Dinas PU SDA Provinsi Jatim menjelaskan bahwa mekanisme buka tutup pintu air sudah sesuai dengan SOP dan dilakukan untuk berbagai kepentingan. Termasuk irigasi, supply air baku, dan pengendalian banjir.
Diskusi dalam hearing tersebut mengungkapkan bahwa semua pihak telah berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Namun, masih terdapat kendala dalam koordinasi dan kerjasama antar lembaga.
Sebagai solusi, hearing menghasilkan beberapa kesepakatan. Mulai dari evaluasi bersama SOP buka tutup pintu air Kali Pelayaran oleh PU SDA provinsi.
Selain itu, PJT1 diminta untuk lebih mengoptimalkan pembersihan dan pengangkatan sampah secara berkala.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang sampah di kali, terutama limbah industri yang dapat mencemari air.
Diharapkan dengan langkah-langkah itu, kualitas air di Sidoarjo dapat menjadi lebih baik dan masyarakat dapat menikmati air bersih yang layak konsumsi.
Hearing DPRD Sidoarjo merupakan langkah yang positif untuk menyelesaikan permasalahan air keruh di Sidoarjo. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan kualitas air di Sidoarjo dapat segera membaik.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut telah dilayangkan surat undangan rapat koordinasi teknis oleh Perumda Delta Tirta Sidoarjo kepada PU SDA Provinsi, PUBM SDA kabupaten Sidoarjo, PJT1, BBWS, PT HTB dan PT TTS. Dengan harapan, pelayanan kepada masyarakat kedepannya akan meningkat menjadi jauh lebih baik lagi.