Pesawaran, (KASTV)- Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah itu pantas disematkan kepada seorang gadis bernama Rina Wati (38) warga dusun 5, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Pasalnya, Rina Wati terpaksa tidak bisa menjalankan aktivitasnya sehari-sehari untuk menopang perekonomian keluarga, lantaran penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, Kamis ( 16/5/2024 ).
Gadis malang itu merupakan anak yatim yang ditinggalkan oleh sang Bunda menghadap sang pencipta, yang kini dirawat oleh sang ayah. Namun sayang seribu sayang, Rina Wati hingga sekarang tidak kunjung sembuh. Penyakit yang Menggerogoti Dirinya selama ini, Bisa dikatakan Hanyalah Kulit Pembungkus Tulang
Untuk saat ini, segala keperluan hidup sehari-hari nya tergantung pada ayah tercinta, dan saudara wanita nya.Dari Makan yang disuapi, Sampai dengan mandi, dan berpakaian.
Misran Selaku Ayahanda Beliau Menuturkan, "anak bungsu dari 5 bersaudara ini, sudah mengalami sakit selama 10 Tahun semenjak di tinggal meninggal oleh ibunya, saat itulah kesehatan Anak Kesayangan nya menurun, dan sudah berobat ke tempat pengobatan juga tak menemukan hasilnya, Hanya Peran Pemerintah Kabupaten dan Desa Setempat yang iya harapkan, Untuk Mengulurkan bantuan Sekedar mau membantu meringankan Beban yang di Derita Keluarga nya.
Sedangkan ibu Pariyah membenarkan!!! Adik Iparnya sudah pernah berobat ke beberapa tempat diantaranya, Mantri Susilo Rumah Sakit Malahayati, termasuk Rumah Sakit Jiwa . Dirinya juga tidak menampik pernah mendapat bantuan dari pihak Bansos walaupun hanya 1 kali saja.
Sementara itu, Andi yang merupakan keponakan dari Rina Wati menceritakan, kondisi Rina saat ini sangat memperhatinkan. Hal ini itu akibat Depresi yang berkepanjangan, sehingga mengakibatkan fisik mbak Rina menjadi lemah dan sakit.
"Selaku keluarga saya sangat sedih dan prihatin atas derita yang dialami oleh mbak Rina mas. Oleh karena itu saya berharap agar pihak pemerintah melalui Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona sekiranya dapat membantu meringankan beban yang di derita mbak saya baik itu secara moril maupun materil,"pungkasnya dengan mimik muka yang sangat sedih,". (Azir&tim)