SIDOARJO, JATIM [KASTV - Indonesia adalah negara yang besar, Negara yang begitu banyak keanekaragaman budaya, pastinya harus di pertahankan agar tidak hilang dan tergerus oleh perkembangan jaman, itu bagian dari tugas kita semua untuk menjaga, melestarikan dan pastinya terus mengedukasi kepada generasi penerus bangsa agar mencintai budaya Nusantara.
Seperti yang di lakukan oleh perkumpulan para pelaku seni dan Budaya yang mengatasnamakan Paguyuban Jagad Nuswantoro mengelar bakti sosial dengan melakukan pengobatan Alternatif gratis disertai hiburan Kuda lumping dan adu banteng dengan tema Sambung Paseduluran. acara digelar di lapangan Museum Empu Tantular Jl. Raya Buduran - Jembatan Layang, Bedrek, Siwalanpanji, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Minggu, 26/5/2024.
Sapto Jumadi sebagai Ketua Panitia penyelenggara mengatakan bahwa acara ini di gelar sebagai bagian dari membangun silahturahmi sesama pelaku seni dan budayawan, maka tidak heran temanya Sambung Paseduluran, sebagai wujud rasa syukur yang pertama karena Paguyuban Jagad Nuswantoro ini sudah berlegalitas atau berbadan hukum yang sah, dan yang kedua kami ingin menghidupkan kembali budaya - budaya warisan leluhur, dimana sudah mulai terkikis oleh jaman, supaya tidak diklaim atau diakui oleh negara lain.
"Yang jelas dengan digelarnya acara ini tujuannya untuk membangun silaturahmi dengan baik antar pelaku seni dan budaya, sekaligus mengenalkan paguyuban Jagad Nuswantoro ini agar kedepan bisa memberikan kontribusi yang positif mengingat secara SK atau legal standingnya sudah jelas, pastinya bagaimana bisa mempertahankan budaya Nusantara agar tetap terjaga dan bertahan dengan memberikan semacam edukasi ke anak-anak muda untuk tertarik dengan budaya kita sendiri di tengah persaingan yang semakin ketat di era digital ini, kita tidak ingin kalau budaya kita, kesenian kita sampai di claim atau diakui oleh Negara lain, itu tidak boleh terjadi, kalau bukan kita -kita siapa lagi,"urainya.
Turut hadir juga di acara ini Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H.Usman MKes, Forkopimcam Buduran beserta jajaran dan beserta tamu undangan lainnya. dalam sambutannya Abah Usman mengatakan mengingat acara ini dalam momen Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh perkumpulan Budayawan dan Pelaku seni. Usman mengucapkan mohon Maaf lahir dan Batin, dan kita akui selama ini Pemerintah Sidoarjo masih kurang maksimal perhatiannya terhadap budaya kearifan lokal, tapi saya berjanji kedepannya pastinya akan memperjuangkan, karena berkat kontribusi Budayawan dan pelaku seni sehingga bisa dikenal oleh Khalayak luas.
Tidak heran kontribusi pelaku Seni dan Budayawan sangat besar demi mempertahankan eksistensi Budaya Nusantara khususnya Kabupaten Sidoarjo, Usman berharap pelaku -pelaku Budaya itu terus mengali agar bisa di kenalkan dan di lestarikan.
"Kita sendiri prihatin dengan anak -anak jaman sekarang, mengingat mereka lebih suka mengakses budaya -budaya dari luar, daripada budaya Nusantara, padahal betapa pentingnya budaya kita dipertahankan agar tidak hilang tergerus oleh jaman,"Pungkasnya"Saya berharap kedepannya bagaimana kita mengenalkan budaya -budaya itu melalui anak -anak kita sejak dini, menjalin sinergitas yang baik dengan pemerintah, agar budaya Nusantara khususnya di kabupaten Sidoarjo bisa di pertahankan,"Tutup Usman.
Deni yang merupakan warga Buduran merasa antusias dan senang dengan digelarnya acara ini, mengingat dengan adanya pengobatan alternatif gratis dan disertai hiburan Kuda lumping.
"Luar biasa semoga kegiatan -kegiatan seperti ini untuk sering dilakukan, mengingat betapa pentingnya budaya kearifan lokal, apalagi negara kita kaya dengan budaya dan salah satunya Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai ini,"urainya.
Selain pengobatan Alternatif juga di isi dengan hiburan Kuda lumping dari Jefri Budaya dan Bantengan oleh Putro Kendali Sodo, masyarakat begitu antusias menikmati hiburan seperti kuda lumping, Bantengan maupun yang mengikuti terapi -terapi oleh tenaga ahli spritual yang sudah disiapkan oleh panitia penyelenggara.
Redaksi