Tambrauw (KASTV) - Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia dan delegasi Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) berkesempatan untuk mengunjungi Kampung Werur pada Rabu, 12 Juni 2024.
Sambutan meriah dengan tarian adat khas Papua mengiringi kedatangan mereka. Oliver Hoppeperwakilan Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk melihat apa yang telah dikerjakan bersama dalam rangka konservasi di Papua Barat Daya.
Salah satu kampung yang dikunjungi yakni Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw. Beliau sangat bersyukur dan berkesan atas penerimaan dari masyarakat dengan keramahtamahannya.
Pertemuan antara rombongan kedutaan besar jerman dan delegasi KfW dilaksanakan di Gereja Imanuel, bersama dengan para tetua adat, pemerintah kampung, kelompok perempuan, Polisi Resort Tambrauw, dan lembaga yang mendampingi program konservasi di Kampung Werur.
Masyarakat Werur telah menerapkan perlindungan alam dan budaya di dalam area Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang kemudian ingin dijaga terus sampai anak cucu. Sasi laut merupakan upaya perlindungan dan pemanfaatan biota laut berkelanjutan dengan menerapkan jangka waktu tertentu untuk pelarangan aktifitas di dalam area yang dilindungi dan pemanenan biota laut di dalamnya.
"Pemerintah Jerman melalui KfW mengembangkan skema pendanaan yang bernama Blue Action Fund (BAF) telah membiayai Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) untuk menjalankan program konservasi di Papua Barat Daya khususnya di Kampung Werur” ucap Lukas Rumetna. Rabu, (12/6/2024)
Manager Program Birds Head Seascape YKAN. Kunjungan ini menjadi bagian yang penting bagi pemerintah jerman untuk melihat perkembangan program yang sedang dijalankan dari pendanaan yang mereka berikan. Selain itu, perwakilan dari pemerintah Jerman dapat bertemu secara langsung dengan masyarakat, dewan adat, serta melihat bagaimana mereka menerapkan upaya konservasi baik alam maupun budaya.Sehingga pemerintah Jerman dapat melihat dukungannya telah diimplementasikan dan berproses dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
YKAN berkeinginan untuk menunjukkan bahwa masyarakat Werur merupakan contoh yang baik untuk menginspirasi kampung-kampung lainnya.
"Bukan hanya pendanaan BAF, YKAN juga telah memperkuat pendanaan berkelanjutannya dengan bantuan pendanaan dari Darwin Initiative Extra untuk terus melanjutkan upaya konservasi di Kampung Werur. Ini menunjukkan bahwa masyarakat international percaya masyarakat di Kampung Werur dapat mengelola sumberdaya alamnya secara lestari”tambah Lukas Rumetna.
Burkhard Hinz mewakili KfW sangat mengapresiasi keramahtamahan dan keberanian masyarakat dalam mempresentasikan bagaimana masyarakat menjalankan konservasi disini. Dari yang saya lihat masyarakat mampu untuk memberikan bukti yang kuat bahwa mereka dapat berkembang dengan tetap menjaga alam dan budaya. Kampung Werurdapat menjadi contoh bagi kampung lainnya dan memberikan dampak yang luar biasa besar bagi alam dan budaya. Aktifitas yang didukung oleh BAF dan Darwin Iniative Extra ini memberikan gambaranbagaimana harmoninya hubungan yang telah terjalin antara manusia dan alamnya. Alam terjaga dan ekonomi masyarakat dapat bangkit. (Humas)