Pakar Telematika: Mesin AIS Kominfo Bisa Blokir Konten Negatif

Pakar Telematika: Mesin AIS Kominfo Bisa Blokir Konten Negatif



JAKARTA (KASTV)  – Roy Suryo, seorang pakar telematika, diundang sebagai narasumber dalam dialog interaktif di Ezy TV yang dipandu oleh Host Moh. Gunawan Abdillah. Dialog ini membahas tentang konten negatif yang beredar di platform media sosial di Indonesia.

Roy Suryo memiliki pandangan yang berbeda. "Mengapa harus menutup platformnya? Ini seperti 'mencari tikus dengan membakar lumbungnya,'" kata Roy, Selasa (11/6/2024).

Roy berpendapat bahwa solusi yang lebih tepat adalah memblokir akun-akun bermasalah, bukan menutup seluruh platform. Menurutnya, platform media sosial memiliki banyak manfaat positif jika digunakan dengan benar.

Menutup seluruh platform hanya karena beberapa akun bermasalah dianggapnya sebagai langkah yang tidak bijaksana dan dapat menghambat manfaat positif yang bisa diperoleh dari platform tersebut.

Sejak akhir 2017, tepatnya 28 Desember 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memiliki mesin Artificial Intelligence System (AIS) yang mampu mengklasifikasi dan mengidentifikasi jutaan tautan dengan konten negatif.

"Saya ingat saat peluncurannya, mesin ini diuji coba dan dalam tiga hari mampu mendeteksi sekitar 120 ribu situs porno dari Indonesia, dari total 1,2 juta alamat internet yang di-crawling," ungkap Roy.

Mesin AIS ini, yang bernilai 200 miliar rupiah, sayang jika tidak dimanfaatkan secara optimal.

Roy Suryo menyarankan agar mesin tersebut digunakan untuk menyaring konten negatif di platform daripada menutup seluruh platform. Menurutnya, Menkominfo sebaiknya mempertimbangkan kembali kebijakan terkait penutupan platform media sosial.

“Menkominfo harus berhati-hati dalam membuat pernyataan, karena kebijakan yang salah bisa kontraproduktif bagi kemajuan IT di Indonesia,” tutupnya.

Kontroversi ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan dalam penanganan konten negatif di media sosial.

Di satu sisi, ada dorongan untuk tindakan tegas seperti pemblokiran platform, sementara di sisi lain, ada suara yang menyarankan pendekatan yang lebih selektif dan teknis.

Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat menemukan solusi terbaik yang tidak hanya efektif dalam menangani konten negatif tetapi juga mendukung perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Pendekatan yang tepat diperlukan agar tidak menghambat manfaat positif dari penggunaan media sosial.

Masyarakat perlu mengetahui bagaimana pemerintah menangani isu ini dan bagaimana langkah-langkah tersebut berdampak pada pengguna media sosial di Indonesia.

Ke depannya, pemerintah diharapkan dapat berkolaborasi dengan para ahli dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan kebijakan yang komprehensif dan berimbang.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa upaya menjaga keamanan dan moralitas dunia maya tidak mengorbankan kemajuan teknologi dan kebebasan berekspresi.

Dengan demikian, harapan masyarakat adalah agar pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan yang bijaksana, efektif, dan tidak merugikan perkembangan IT di Indonesia.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال