Rapat Kerja dan Karantina Missalwa 2024 Digelar di Padepokan Ketua PKB- Lumajang

Rapat Kerja dan Karantina Missalwa 2024 Digelar di Padepokan Ketua PKB- Lumajang

LUMAJANG, JATIM [KASTV -MI Salafiyah Pandanwangi di bawah Yayasan Salafiyah Al-Yasini mengadakan Rapat Kerja (Raker) Missalwa 2024 dengan Tema 

"Menumbuhkan Budaya Okey dan Beres". Raker ini diikuti oleh 25 guru, dari pendidik hingga tenaga kependidikan, untuk mengevaluasi program tahun ajaran sebelumnya dan menyusun program baru untuk tahun ajaran 2024/2025.

Raker ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah MI Salafiyah Pandanwangi. Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah dengan membangun platform digital sendiri dan mendorong guru-guru untuk aktif di media sosial.

Kepala Sekolah MI Salafiyah Abd Basid Zawawi mengatakan, "Kalau pendidikan ya umum, yang menjadi pencetus lahirnya lembaga, dulu atas rintisan dari Kyai Hamid Pasuruan, jadi beliau yang menyarankan untuk mendirikan lembaga pendidikan namanya Salafiyah, kemudian yang kedua dulu waktu membentuk yayasan juga inisiatif dari Kyai Fawaid As'at Sukorejo Situbondo, namanya Salafiayah Safiiyah disana, ini kan pendidikan formal jadi ikut kemenag, jadi ada pendidikan umumnya," ujar Basit

Raker ini di adakan setiap tahun menjelang akhir tahun ajaran baru, peserta ada 25 orang guru, mulai pendidik sampai tenaga kependidikan, semuanya mengikuti Raker ini. "raker ini teruntuk lembaga MI nya saja, kan di bawah yayasan ini ada lembaga PAUD, TK, MI, MTS, Rapat kerja ini memang lembaga MI yang mengadakan, Raker ini bertajuk 

"Menumbuhkan Budaya Okey dan Beres" artinya ketika kita memiliki tugas ya harus Siap dan setiap tugas harus beres. program ini untuk yang tahun ajaran baru, setiap tahun beda tema," paparnya.

Siswa bervariatif untuk lembaga MI, tiap kelas ya ada 2 Rombel, kelas I A-B sampai kelas VI. UntuK Tahun berdirinya sudah lama bahkan kalau di yayasan MI lembaga pertama sebelum adanya Paud Tk, MI itu yang awal, sebelum ada yayasan ada, MI dulu.

Yayasan berdiri tahun 1998 karena sebelumnya. "Yayasan kita itu ikut Ma'arif, sekarang Yayasaan kita mandiri, namanya Yayasan Salafiyah Al-Yasini, sebelumnya namnya Yayasan Salafiyah saja," Jelasnya

Kegiatan Raker selama 2 hari (29 - 30 Juni 2024), jadi hari ini dari pagi hingga siang kegiatannya evaluasi, penyusunan program kedepan hingga 1 tahun, untuk besok pagi ada outbond untuk guru-guru, setelahnya ada bedah CP yaang dibahas ada kurikulum, kesiswaan bagian humas dan sarpras, insyaallah ada 8 divisi.

Basid berharap, setelah raker kita bisa lebih baik, kemudian program-program bisa terlaksana dengan baik kemudian gurunya nanti lebih kompak kedepannya," pungkasnya.Sementara Anang Ahmad Syaifudin, menyampaikan, "ini salah satu ikhtiar madrasah, kita di Lumajang kedepan madrasah punya masa depan yang sangat luar biasa, termasuk  Indonesia masa depannya di madrasah, hari ini banyak SD yang rekruting kalah dengan ibtidaiyah, kemudian SMP, rekruting kalah dengan Tsanawiyah, ini yang harus menjadi evaluasi pemerintah pada umumnya, karena memang antara lingkungan, wali murid, sekolah, lembaga pendidikan dan anak didik itu ada di madrasah, sementara di SD, SMP guru datang mengajar, waktunya pulang ya pulang jadi tidak berinteraksi secara sosial dengan lingkungan sekolah, itu yang saya pikir menjadi pembeda dari madrasah," Jelas Cak Anank

"iklimnya kan iklim religiusitas artinya keadaan keadaban kita sudah seperti ini, sudah tidak ada skat antara bangsa yang satu dengan yang lainnya, sehingga ada transformasi budaya yang saling transformatif, apa yang terjadi di amerika akan berpengaruh di Indonesia. apa yang terjadi Asia akan berpengaruh di  Eropa, itu kan iklim yang terjadi hari ini, madrasah punya daya tahan itu," tukasnya.

Lebih Lanjut Cak Anank Menjelaskan," MI Salafiyah ini, MI yang sudah maju, siswanya sudah 200 lebih, saya pikir tinggal menjaga kemudian adaftiv terhadap keadaan, tadi pembina yayasan juga menyarankan punya platform digital sendiri, guru-guru juga aktif bermedia sosial, mungkin juga mengajar juga di upload di media sosial biar masyarakat tahu bedanya madrasah ibtidaiyah dengan sekolah dasar negeri," ungkapnya.

Anang Ahmad Syaifudin juga optimis bahwa madrasah memiliki masa depan yang cerah. Ia menyarankan agar kabinet yang akan datang memiliki menteri khusus Madrasah dan Pondok Pesantren untuk mendukung madrasah secara makro.

Raker ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan madrasah MI Salafiyah Pandanwangi dan menjadikan madrasah sebagai pilihan utama bagi masyarakat.


(Diana)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال