SORONG (KASTV) - Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Thomas Ardian Siregar membuka Rapat Koordinasi Strategi dan Pengembangan Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan, bertempat di Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Selasa 4 Juni 2024.
Rapat Koordinasi dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat, Luksen Jems Mayor, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Rofiul Amri, Kepala Biro Perencanaan Kantor Kementerian Agama, atau yang mewakili.
Hadir Rektor Institut Agama Negeri Sorong Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong, Rektor Universitas Kristen Papua Sorong, Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Mesias Sorong, Ketua Sekolah Tinggi Teologi GKII Sorong (mewakili)
Hadir juga Pimpinan Sekolah Keagamaan di kota Sorong, Para tokoh ulama di kota Sorong, Jajaran Kantor Kementerian Agama kota Sorong.
Tujuan Rakor Pertama, memperoleh informasi tentang strategi dan pengembangan kebijakan pendidikan Agama dan keagamaan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kedua, Memperoleh informasi tentang sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah terkait pengembangan kebijakan pendidikan agama dan keagamaan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Ketiga, Tindak Lanjut Rakor Koordinasi semua stakeholder untuk mendapatkan solusi strategi dan pengembangan kebijakan pendidikan agama dan keagamaan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Keempat, Melaksanakan koordinasi tingkat Kementerian/Lembaga sebagai solusi segala hambatan dan tantangan pelaksanaan pengembangan pendidikan agama dan keagamaan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Sasaran dari kegiatan ini dalam rangka percepatan implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Demikian dijelaskan Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, saat membuka kegiatan ini, bertempat di Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Selasa 4 Juni 2024, pukul 14.00 wit.
Menurut Sekretaris Diputi Thomas Ardian Siregar, rapat koordinasi untuk mengidentifikasi isu strategis bidang pendidikan, masalah pendidikan berkualitas yang merata, arah kebijakan bidang pendidikan, berbagai narasi regulasi percepatan pembangunan di Tanah Papua, serta langkah-langkah solutif dan kolaboratif sekaligus beberapa isu permasalahan lain.
“Tentu untuk memperoleh informasi tentang strategi pengembangan dan sinkronisasi kebijakan pendidikan agama dan keagamaan di Tanah Papua, Provinsi Papua Barat, jelas Siregar
Dalam sambutan Thomas Ardian Siregar menegaskan percepatan dalam hal optimalisasi tata kelola pendidikan berpengaruh pada pencapaian kualitas penyelenggaraan pendidikan serta sinkronisasi data serta aturan pusat dengan daerah.
Rakor diperkuat dengan pemaparan materi oleh Narasumber.
Pertama, Biro Perencanaan Kemenag, Ida Nor Qosim Perencana ahli madya / katim Perencanaan Kinerja Biro Perencanaan
Narasumber Kedua Raknumfor.T.B. Ap, S.Si., Jabatan Kepala Bidang Pendidikan Kristen. Sementara sebagai Plh.Kakanwil
Narasumber Ketiga Rofiul Amri M.Pd. I, Kepala Kantor Kementerian Agama kota Sorong. Didampingi Moderator Agustinus Kombubui, SH., serta Ketua Panitia Fery Ferdiansya.
Kakanwil Kemenag Papua Barat yang diwakili menyampaikan materi tentang “Strategi Pengembangan Akses dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan di Provinsi Papua Barat, menjelaskan Pendidikan Agama merupakan dasar ketahanan kualitas manusia beragama.
"Untuk membentuk SDM Papua Barat, bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan memiliki fungsi sangat vital, dalam mewujudkan moderasi beragama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan,” katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Rofiul Amri, M.Pd.I menyampaikan sejumlah isu strategis yang perlu menjadi perhatian serius bersama, di antaranya sarana dan prasarana keagamaan.
Rofiul Amri juga menyampaikan Isu Strategis Bidang Keagamaan, Arah Kebijakan Bidang keagamaan,
Strategi Pengembangan Pendidikan serta Usulan Rancangan Indikator RPJMN dan Renstra 2025-2029 dengan tujuan meningkatnya layanan pendidikan agama yang berkualitas dan meningkatnya kualitas pengelolaan guru pendidikan agama dalam hal pengadaan, penempatan, pembinaan dan pengembangan guru di semua lembaga pendidikan.
Rapat Koordinasi ini dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, diikuti 40 orang peserta, terdiri dari unsur tokoh lintas agama, unsur pimpinan perguruan tinggi keagamaan, unsur sekolah keagamaan di Provinsi Papua Barat Daya. Rapat koordinasi berakhir pukul 16.45 Wit. (Laurent R)