Muna (KASTV) - Seorang pedagang yang tidak bersedia di sebut namanya mengaku dipaksa untuk turut serta dalam penjemputan Bahtera menceritakan kronologi saat dirinya didatangi beberapa orang di tempat ia berjualan.
Katanya, saat itu tepatnya Kamis 25 Juli 2024 ia sedang berjualan seperti biasa, namun tetiba saja datang beberapa orang yang dikiranya hendak membeli.
"Siang-siang didatangi. Awalnya, cerita-cerita biasa, tapi tidak lama langsung disuruh ikut menjemput pak Bahrun, kalau tidak bangunan kiosku bisa dibongkar karena menggunakan tanah pemerintah," bebernya.
Menurutnya, dia sempat kaget dengan arahan itu, tapi dijawabnya dengan kata-kata mengiyakan.
Diantara orang-orang yang mendatanginya itu, dia menduga ada seorang yang diketahuinya berprofesi sebagai ASN di salah satu instansi.
"Kalau tidak salah, ada satu orang pegawai negeri sipil," ungkapnya.
Dirinya turut menyayangkan dengan tindakan intimidasi yang dilakukan oleh orang-orang tersebut.
Sebagai pelaku usaha, ia berharap siapapun yang jadi pemimpin nantinya bisa merubah kondisi perekonomian masyarakat agar lebih baik.
"Ini kasian, kita sudah susah malah mau dikasi susah lagi. Karena kalau tidak ikut, bisa-bisa bangunan ini terancam dibongkar," kesalnya.
"Kendati ditepis dan dinyatakan keluhan ini adalah hoax oleh sebagian pihak, Namum ihwal ini fakta dan nyata," tandasnya.
Penulis : Borju