Jokowi, Influencer, dan Motif Politis Terkait IKN

Jokowi, Influencer, dan Motif Politis Terkait IKN



Opini oleh Achmad Nur Hidayat, MPP (Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Veteran Jakarta)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah yang penuh simbolisme dan kontroversi dengan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selama tiga hari sejak Minggu (28/07) sampai Selasa mendatang.

Dalam langkah ini, Jokowi mengundang sejumlah selebriti dan influencer terkenal untuk mendampingi dan mempromosikan proyek ambisius ini. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan IKN, tetapi juga memperlihatkan aspek politis dan strategi pencitraan yang memerlukan analisis kritis.

Jokowi berkantor di IKN selama tiga hari, ditemani oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Ini merupakan pertama kalinya Presiden Jokowi bekerja di kantor presiden di IKN, sebuah langkah kental muatan politis dan pencitraan bagi proyek ini​.

Salah satu momen penting adalah penyelesaian pemasangan bilah terakhir Garuda di Kantor Presiden IKN. Dengan total 4.650 bilah, pemasangan ini menandai penyelesaian akhir gedung Kantor Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN. Pemasangan bilah ini diawasi langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan perancangnya, Nyoman Nuarta​.

Selama berkantor di IKN, Jokowi memastikan bahwa fasilitas dasar seperti air, listrik, dan furnitur sudah tersedia. Ia menyatakan bahwa kondisi ini memungkinkan operasional awal dan bahwa ia akan menginap di Istana IKN selama tiga hari tersebut​. Jokowi juga meresmikan Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, yang merupakan salah satu sarana pendukung utama IKN. Jembatan ini menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 1,43 triliun. Selain itu, Jokowi menjajal jalan tol IKN, meskipun belum selesai 100%, dan memberikan penilaian positif terhadap progresnya​.

Dalam upaya mempromosikan IKN, Jokowi mengundang sejumlah influencer dan artis terkenal seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia Sungkar, Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, Sintya Marisca, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villia, dan Dian Ayu Lestari untuk melihat progres pembangunan dan ikut dalam konvoi motor.

Langkah ini bertujuan untuk menarik perhatian publik yang lebih luas dan membangun citra positif tentang IKN melalui platform media sosial mereka​ yang sebenarnya banyak merusak lingkungan.

Mengundang selebriti dan influencer untuk mempromosikan IKN tidak bisa dilepaskan dari muatan politis. Langkah ini bisa dilihat sebagai upaya pencitraan yang bertujuan untuk meningkatkan popularitas pemerintah dan mempengaruhi opini publik menjelang akhir masa jabatan Jokowi. Langkah ini lebih bersifat simbolis daripada substansial, dan lebih ditujukan untuk membangun citra positif daripada menyelesaikan masalah nyata yang dihadapi oleh proyek IKN​.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengundang influencer dan selebriti terkenal pasti tidak sedikit. Dana yang digunakan untuk acara semacam ini bisa dianggap tidak efisien, terutama jika dibandingkan dengan kebutuhan mendesak lainnya dalam pembangunan IKN.

Banyak pihak mempertanyakan apakah manfaat promosi yang diperoleh sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, dan apakah ada cara lain yang lebih hemat untuk mencapai tujuan yang sama​.

Pembangunan IKN telah banyak dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan, termasuk deforestasi dan hilangnya habitat satwa liar. Langkah mengundang selebriti untuk mempromosikan IKN bisa dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu lingkungan yang serius. Kritik lingkungan ini mengemuka karena proyek besar seperti IKN harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem setempat​.

Mengundang selebriti dari luar daerah juga bisa dianggap mengabaikan kepentingan dan aspirasi masyarakat lokal yang terdampak langsung oleh pembangunan IKN. Partisipasi dan konsultasi dengan masyarakat lokal seharusnya menjadi prioritas dalam proyek sebesar ini. Kritik ini mencerminkan bahwa proyek IKN perlu lebih inklusif dalam melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat dan penduduk setempat​.

Publik mungkin melihat langkah ini dengan skeptis, terutama jika mereka merasa bahwa pemerintah lebih fokus pada pencitraan daripada menyelesaikan masalah nyata. Skeptisisme ini bisa memperlemah dukungan masyarakat terhadap proyek IKN dan pemerintahan secara keseluruhan.

Tanpa tindakan konkret untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh IKN, langkah promosi ini bisa dianggap hanya sebagai ‘greenwashing’ atau pencitraan hijau tanpa substansi nyata.

Langkah Presiden Jokowi berkantor di IKN Nusantara dan mengundang selebriti serta influencer untuk ikut serta dalam kegiatan promosi ini memiliki banyak dimensi. Di sisi lain, langkah ini tidak lepas dari berbagai kritik yang mencakup muatan politis, konsekuensi biaya, dampak lingkungan, dan pengabaian kritik sosial.

Bagi banyak orang, langkah ini tampak lebih sebagai upaya pencitraan daripada tindakan substantif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh proyek IKN. Agar proyek ini dapat sukses dan mendapatkan dukungan yang lebih luas, pemerintah perlu mengatasi kritik-kritik ini dengan langkah konkret yang tidak hanya mengandalkan simbolisme, tetapi juga berfokus pada penyelesaian masalah nyata dan melibatkan semua pemangku kepentingan.

Influncer Hadir Sangat Disayangkan

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina: Sebagai salah satu pasangan selebriti dengan pengaruh besar di media sosial, Raffi dan Nagita seharusnya menggunakan platform mereka untuk mengangkat isu-isu sosial yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari rakyat. Menghadiri acara mewah di IKN bisa dianggap sebagai upaya untuk memperkuat hubungan dengan kekuasaan, sementara banyak rakyat masih berjuang dengan masalah ekonomi dan sosial.

Irwansyah dan Zaskia juga memiliki basis penggemar yang besar. Kehadiran mereka di acara seperti ini bisa dilihat sebagai ketidakpekaan terhadap kondisi rakyat yang sedang kesulitan. Mereka diharapkan lebih kritis dan menyuarakan suara rakyat yang mungkin merasa proyek IKN tidak memberikan dampak langsung terhadap perbaikan kehidupan mereka.

Sebagai influencer muda dengan jutaan pengikut, Atta dan Aurel memiliki tanggung jawab moral untuk lebih peka terhadap isu-isu yang dihadapi oleh generasi muda dan masyarakat luas. Menggunakan ketenaran mereka untuk mendekatkan diri dengan kekuasaan dapat menimbulkan persepsi negatif di kalangan penggemar mereka.

Sintya Marisca, sebagai selebriti yang juga berpengaruh, seharusnya lebih fokus pada kegiatan yang memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Kehadiran di acara yang lebih bersifat politis dan pencitraan bisa dianggap sebagai pengabaian terhadap isu-isu sosial yang mendesak.

Ferry Maryadi diharapkan lebih peka terhadap kondisi sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh rakyat. Kehadiran dalam acara di IKN bisa dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap proyek yang masih kontroversial dan tidak secara langsung menyentuh kehidupan rakyat banyak.

Sebagai selebriti yang sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, Gading Marten seharusnya lebih kritis dalam memilih acara yang dihadiri. Keterlibatan dalam acara yang berhubungan dengan IKN bisa menimbulkan persepsi bahwa dia memanfaatkan ketenarannya untuk mendekatkan diri dengan kekuasaan.

Poppy Sovia, sebagai seorang aktris yang dikenal dengan kepribadiannya yang kuat, diharapkan lebih vokal dalam menyuarakan isu-isu yang benar-benar relevan dengan masyarakat luas. Menghadiri acara yang lebih bersifat politis bisa merusak citra sebagai selebriti yang peduli terhadap isu-isu sosial.

Willie Salim dan Meicy Villia sebagai influencer muda, memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Mereka diharapkan menggunakan platform mereka untuk mengangkat isu-isu penting dan mendesak, bukan hanya mengikuti arus untuk mendekatkan diri dengan kekuasaan.

Sebagai selebriti, Dian Ayu Lestari seharusnya lebih peka terhadap dampak sosial dari proyek besar seperti IKN. Kehadirannya di acara tersebut bisa dianggap sebagai pengalihan perhatian dari isu-isu sosial dan ekonomi yang lebih mendesak.

Para influencer dan selebriti yang diundang ke IKN tersebut diharapkan memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap beban hidup rakyat yang tidak merasakan langsung dampak dari megahnya proyek IKN.

Mereka seharusnya menggunakan platform dan ketenaran mereka untuk menyuarakan isu-isu yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Menghadiri acara yang lebih bersifat politis dan pencitraan bisa merusak kepercayaan publik terhadap mereka sebagai tokoh yang peduli terhadap kondisi rakyat.

Keterlibatan mereka dalam acara di IKN seharusnya disertai dengan sikap kritis dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Pembangunan IKN telah banyak dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan, termasuk deforestasi dan hilangnya habitat satwa liar. Langkah mengundang selebriti untuk mempromosikan IKN bisa dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu lingkungan yang serius. Kritik lingkungan ini mengemuka karena proyek besar seperti IKN harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem setempat.

Sumber majalahceo.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال