Stop Perpuluhan Terhadap GBI CK7 Yang Tidak Transparan Terhadap Masalah Keuangan

Stop Perpuluhan Terhadap GBI CK7 Yang Tidak Transparan Terhadap Masalah Keuangan



JAKARTA  - Quotient TV channel Youtube kembali menayangkan kesaksian jemaat dan pengerja GBI CK7 yang menceritakan penyelewengan dan penyimpangan gereja GBI CK7. Seorang Ibu Y yang menjadi jemaat dan memiliki kartu keluarga jemaat dan selalu rajin memberikan perpuluhan, sangat kecewa.

 

"Saya menanyakan tentang laporan keuangan gereja untuk memastikan keuangan di kelola dengan baik. Namun, gereja selalu menolak memberikan dengan alasan-alasan yang tidak masuk di akal. Bukannya tidak ikhlas tapi kalau keuangan dikelola dengan benar apa yang mesti ditakuti oleh Gereja?" ujarnya, Sabtu (27/7/2024)

 

Salah satu mantan pengerja, B menambahkan bahwa GBI CK7 khususnya sangat kaya dan memiliki 12 ruko, namun tidak mau membantu jemaat yang dalam kesulitan. "GBI CK7 bahkan memampang nama mereka yang tidak membayar perpuluhan ini membuat malu dan mengancam sehingga tidak ada sukarela," ungkapnya.

 

GBI CK7 adalah Gereja Bethel Indonesia dengan cabang-cabang di Kemayoran, Alam Sutera dan Intercon- Kebon jeruk dengan gembala Pendeta Janto Simkopputera dan puteranya Janto Junior Simkoputera.

 

Skandal beredar Janto Junior Simkoputera terjerat pidana perbankan dengan kerugian 53 Milyar rupiah dengan modus penjualan obligasi.

 

"JJ Simkoputera kami jerat dengan Pidana perbankan minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun. Sebagai komisaris PT Multi Visi Jakarta harusnya sebelum menjalankan bisnis harus sudah mengurus dan mempunyai ijin OJK. Namun, dengan sengaja JJ Simkoputera menghimpun dana masyarakat walau tanpa ijin dan berdampak kerugian nasabah," ucap Nathaniel SH MH dari LQ Indonesia Lawfirm.

 

Jemaat seluruh gereja Indonesia disarankan untuk stop memberi perpuluhan dan persembahan kepada gereja yang tidak transparan dan tidak mamu membukanya kepada seluruh jemaat. 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال