Inisiatif ini dipelopori oleh Dewi Fortuna dari Pegiat Gaharu Madam Oud, bersama Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Assalafiyah, dengan tujuan tidak hanya penghijauan tetapi juga untuk memberikan makna spiritual.
Kayu gaharu, yang terkenal karena aroma khasnya dan nilai ekonomis tinggi, sering digunakan dalam berbagai ritual keagamaan dan tradisi budaya. Namun, karena tingginya permintaan, kayu ini menjadi langka dan dilindungi. Oleh karena itu, penanaman ini tidak hanya mendukung lingkungan tetapi juga upaya pelestarian spesies gaharu yang terancam.
Selain aspek lingkungan, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik makam sebagai destinasi wisata religi, menjadikannya tempat yang tidak hanya bersejarah tetapi juga hijau dan sejuk. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas setempat, menunjukkan komitmen kolektif terhadap penghijauan dan pelestarian lingkungan di Jakarta.
Kegiatan ini juga menginspirasi masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dengan harapan penanaman pohon gaharu ini menjadi contoh yang dapat ditiru di tempat lain. Penanaman ini menjadi simbol pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan di kota besar seperti Jakarta.