JAKARTA (KASTV) - Wisnu
Wijayanta meninggalkan istrinya, Maya Agustini, Direktur Istana Bocah Nusantara
dalam kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan dengan berbagai masalah
medis yang serius.
Situasi ini diperburuk oleh klaim dari pihak psikolog yang
menyarankan agar Wisnu menjaga jarak dari istrinya demi keselamatan mereka
berdua, Namun psikolog yang menyarankan tersebut tidak pernah melakukan
pemeriksaan langsung terhadap Maya.
Maya mengatakan mengalami masalah serius dengan ususnya,
menggunakan kantong kolostomi, mengalami malnutrisi, fungsi ginjal yang
menurun, dan memiliki batu empedu yang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Kondisi ini membuat kebutuhan untuk perawatan yang tepat dan dukungan moral
dari suami menjadi sangat penting.
Namun rekomendasi psikolog dari pihak Wisnu malah meminta
Wisnu meninggalkan Maya karena pertemuan intens antara mereka berdua dapat
menimbulkan risiko keselamatan.
“Psikolog tidak pernah melakukan pemeriksaan langsung
terhadap Maya dan ini bertentangan dengan prinsip hukum agama dan hukum positif
lainnya,” ujar Maya, Selasa (21/8).
Maya menanyakan apakah dalam sidang mediasi, aparatur negara
seperti pengacara dan polisi dapat digunakan untuk kepentingan pribadi,
terutama ketika mereka menghalangi Maya mendekati suaminya menuju ruang sidang mediasi?
Hal ini menimbulkan dampak psikologis dan fisik terhadap
kondisi Maya.
”Kondisi kesehatan mental dan fisik Maya tampaknya memburuk
sejak ditinggalkan oleh suaminya, mungkin menambah beban emosional dan fisik
yang sudah ada,” ujarnya.
Sementara sikap Wisnu terhadap Maya (istrinya) tidak
menunjukkan empati, bahkan di ruang mediasi dia. “Sakit yang dialami Maya
adalah sesuatu yang dibuat-buat,” katanya.
Ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya
terjadi dalam hubungan mereka dan apa yang mungkin menjadi alasan di balik
perubahan sikap Wisnu. Klarifikasi mengenai anjuran psikolog dan tindakan hukum
yang tepat untuk melindungi hak- hak Maya sangat diperlukan untuk mengungkap
hal yang sebenarnya.