JAKARTA - Tuntutan dari Forum Guru Besar, Akademisi, Tokoh Masyarakat Sipil, dan Aktivis HAM terkait tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam menghadapi demonstrasi penolakan revisi UU Pilkada mendapat perhatian serius, Rabu (28/8/2024).
Mereka mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera membebaskan para
pengunjuk rasa yang masih ditahan dan mengembalikan semua barang-barang yang
disita, termasuk telepon genggam milik mahasiswa.
Forum ini juga mengecam keras tindakan brutal aparat kepolisian terhadap
para demonstran di berbagai kota, yang didokumentasikan melalui 72 dokumen
visual yang menunjukkan penggunaan kekerasan berlebihan seperti ancaman,
pemukulan, dan penggunaan gas air mata. Para aktivis juga mempertanyakan
transparansi dan integritas dalam penggunaan alat-alat keamanan yang digunakan
oleh polisi, serta mendesak agar dilakukan audit terhadap belanja alat-alat
tersebut.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah pejabat Mabes Polri, forum ini
juga menuntut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mundur jika tidak ada
langkah konkret yang diambil untuk menanggapi tuntutan mereka.
“Kapolri diminta
untuk bertanggung jawab atas tindakan brutal aparat di lapangan, serta
memastikan agar tindakan kekerasan semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan,” ujar Forum tersebut.
Tuntutan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam dari berbagai elemen
masyarakat terhadap perilaku aparat yang dianggap merusak prinsip-prinsip hak
asasi manusia dan mencederai rasa kebangsaan rakyat Indonesia.
Forum ini diwakili
oleh Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Andreas Harsono, Atika Makarim, Bivitri
Susanti, Connie Rahakundini Bakrie, Erasmus Napitupulu, Erry
Riyana Hardjapamekas, Goenawan Mohamad, Ikrar Nusa Bhakti, Karlina
Supelli, Meuthia GanieRochman, Ray Rangkuti, Saiful Mujani, Ubedilah Badrun,
dan Wakil Kamal.
Forum Guru Besar, Akademisi, Masyarakat Sipil, dan Aktivis yang
memprotes pembegalan konstitusi adalah Benny Susetyo, Henny Supolo, Heru
Hendratmoko, Mamik Sri Supatmi, Omi Komaria Madjid, Sandra Hamid, Simon Petrus,
Lili Tjahjadi, Sulistyowati Irianto, Tini Hadad, Todung Mulya Lubis, Usman
Hamid, Zumrotin K Susilo, Alif Iman Nurlambang, Nong Darol Mahmada, dan Tunggal
Pawestri.