Opini oleh Devin Emilian Loly
Pasar global saat ini menunjukkan volatilitas tinggi di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh The Fed. Ekspektasi ini diperkuat oleh data pengangguran terbaru yang menunjukkan peningkatan tingkat pengangguran dan penurunan jumlah pembukaan pekerjaan, yang mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja.
Data ini meningkatkan kemungkinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga untuk merangsang ekonomi, yang memicu perubahan signifikan pada aset-aset komoditas seperti emas, perak, dan minyak.
Emas (GLD):
- Pergerakan Harga: ETF SPDR Gold Trust (GLD) saat ini menunjukkan tren “upward” seiring meningkatnya permintaan untuk emas sebagai aset lindung nilai. Harga GLD sedang bergerak dalam fase konsolidasi, dengan potensi untuk mendobrak garis resistance di 233.45, menuju All Time High.
- Faktor Momentum: Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat karena popularitasnya sebagai lindung nilai risiko. Mereka memperkirakan harga emas akan mencapai $2,700 per ons pada awal 2025, didorong oleh ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve akan menarik kembali modal dari Barat ke pasar emas.
Faktor tambahan yang mendorong kenaikan harga GLD termasuk ketidakpastian ekonomi, volatilitas pasar ekuitas, dan ketidakpastian geopolitik, yang mendorong investor untuk beralih ke emas.
Perak (SLV):
- Pergerakan Harga: ETF iShares Silver Trust (SLV) saat ini berada dalam pola konsolidasi sideways, dengan pergerakan harga yang stabil dalam rentang tanpa tren naik atau turun yang jelas. Level resistance berada di sekitar $27.20, di mana harga beberapa kali kesulitan menembus level ini. Sementara itu, support utama berada di sekitar $24.39, yang bertahan selama penurunan.
- Faktor Momentum: Kenaikan SLV didorong oleh permintaan industri yang kuat dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, yang mendukung daya tarik perak sebagai alternatif investasi. Meski demikian, pergerakan SLV lebih volatil dibandingkan emas, dengan volatilitas 0.38 untuk SLV dan 0.11 untuk GLD, dan tetap sensitif terhadap perubahan sentimen pasar serta data ekonomi yang tidak stabil.
Minyak (USO):
- Pergerakan Harga: United States Oil Fund (USO) saat ini menunjukkan tren penurunan yang signifikan, dengan harga menembus level support penting di $71.74. Penurunan di bawah level ini menandakan adanya tekanan jual yang kuat dan membuka potensi penurunan lebih lanjut.
- Faktor Momentum: Harga USO dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan global, yang diperparah oleh ketegangan geopolitik, peningkatan stok minyak AS, dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang lemah.
Permintaan yang melemah akibat perlambatan ekonomi global merupakan salah satu faktor utama yang menekan harga minyak lebih rendah. Goldman Sachs juga memproyeksikan tren pelemahan lebih lanjut pada minyak, gas, dan logam industri seperti tembaga dan aluminium, didorong oleh ekspektasi penurunan permintaan global dan tekanan ekonomi yang terus memburuk.
Secara keseluruhan, pasar komoditas dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan The Fed yang cenderung melonggarkan suku bunga.
Emas berpotensi naik sebagai lindung nilai, perak bergerak dalam konsolidasi dengan volatilitas tinggi, dan minyak mengalami tekanan jual signifikan. Kondisi ini mencerminkan kompleksitas pasar dengan pergerakan harga yang dipengaruhi oleh kebijakan dan data ekonomi yang terus berubah, menghadirkan tantangan dan peluang bagi investor.
Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan konsulting keuangan global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan dapat dihubungi melalui hotline 0811-1094-489.