JAKARTA
- Kreativitas Perempuan Indonesia Maju (KPIM) bersama Kementerian Komunikasi
dan Informatika menggelar sosialisasi untuk memberantas masalah judi online (judol)
dan pinjaman online (pinjol) ilegal di Depok, Senin (9/9/2024).
Dengan tema "Berinternet Cerdas Dalam
Membentengi Keluarga dari Jerat Judol dan Pinjol Ilegal", acara
sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya
yang ditimbulkan oleh praktik ilegal tersebut.
Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari
petisi yang disampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie
Setiadi, memperlihatkan komitmen KPIM dalam melindungi masyarakat, terutama
perempuan dan anak.
Ketua Dewan Pembina KPIM, Ricky Tamba, SH,
menggambarkan betapa seriusnya dampak dari praktik judol dan pinjol ilegal.
“Banyak
korban mengalami situasi yang sangat menyedihkan, termasuk kehilangan pekerjaan
karena rasa malu dan tekanan yang berat dari para debt collector. Dalam
beberapa kasus, tekanan yang dialami begitu ekstrem hingga menyebabkan korban
tidak mampu menghadapi situasi tersebut, yang berujung pada konsekuensi yang
lebih tragis,” ujarnya.
“Kondisi
ini menunjukkan perlunya edukasi dan sosialisasi yang lebih luas mengenai
bahaya pinjaman ilegal, serta pentingnya dukungan bagi mereka yang terjebak
dalam situasi sulit ini. Dengan program-program seperti ini, diharapkan
masyarakat dapat lebih sadar dan memiliki strategi untuk melindungi diri mereka
dari jeratan utang yang merugikan,”
lanjutnya.
Melalui sosialisasi di enam lokasi, seperti
Cimanggis dan Jakarta Utara, masyarakat mendapatkan akses luas untuk informasi
penting terkait bahaya pinjol ilegal.
Para narasumber, seperti Launa, Yudi Afriandi, Hanfi
Fajri, dan Riki Kurniawan, membahas dampak negatif dari judol dan pinjol ilegal
serta memberikan panduan tentang langkah-langkah yang bisa diambil jika sudah
terjebak dalam situasi tersebut.
Diskusi interaktif yang dipandu oleh moderator,
termasuk Kray Intan Dewi Rumbinang dan Kadek Wulansari Dewi, menunjukkan
antusiasme masyarakat untuk memahami lebih lanjut masalah ini.
Ketua KPIM Restianti menjelaskan Komunitas Kreativitas
Perempuan Indonesia Maju (KPIM) merupakan kumpulan relawan dari berbagai
organisasi yang fokus pada pemberdayaan emak-emak dan perempuan, khususnya yang
mendukung Prabowo Gibran. Terdapat lebih dari 26 organisasi yang terlibat,
termasuk BRIK, Sahabat Prabowo Indonesia, Arenas, 08APIK, Sedulur Kaesang
Jokowi, Gatot Kaca, Jelita, Patriot08, dan Bunda Pertiwi.
Komitmen komunitas iniuntuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, terutama dalam konteks isu-isu sosial dan ekonomi, sangat terlihat selama masa pemilihan presiden. Mereka berusaha untuk memberikan dukungan dan solusi bagi masyarakat yang berada di bawah tekanan ekonomi, termasuk mengatasi masalah terkait pinjaman ilegal.
Dengan program-programberkelanjutan, KPIM bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikanedukasi kepada masyarakat, sehingga dapat berkontribusi pada terciptanya Indonesia yang lebih maju dan sejahtera—menuju Indonesia Emas.
“Inisiatif
ini tidak hanya memperkuat jaringan antar komunitas, tetapi juga menunjukkan
bahwa suara perempuan dan emak-emak sangat berarti dalam membangun masa depan
bangsa,” katanya.
Ia menekankan
pentingnya kolaborasi komunitas dan relawan, dengan lebih dari 26 organisasi
terlibat, untuk menciptakan dampak positif.
“Inisiatif
ini diharapkan akan berlanjut dan membantu masyarakat lebih bijak dalam
berinternet, melindungi diri dan keluarga dari jeratan pinjol ilegal dan risiko
keuangan lainnya,” ujarnya.