MADINA (KASTV) - Tak kunjung usai cerita dan berita bimbingan teknis ( bimtek) di kabupaten Mandailing Natal ( Madina), Sumut. Pasalnya dinas pendidikan kembali menggelar bimtek di beberapa titik, baik di daerah maupun di luar kota. Sebelumnya dinas pemberdayaan masyarakat desa ( PMD) yang selalu menjadi sorotan baru-baru ini, kini kembali sorotan di dinas pendidikan.
Berbagai acara bidang pendidikan secara aktual terlaksana guna peningkatan mutu pendidikan khususnya wilayah Madina yang di implementasikan di wilayah setempat, namun tersorot publik bahwa dugaan ujung terselubung dan program mendadak ini tersimpulkan tatkala awak media luangkan waktu konfirmasi pada beberapa Koordinator wilayah (Korwil) dan juga oknum Kepala sekolah yang secara explicit melontarkan keterangan mereka, Senin,(14/10/2024).
Seiring berjalannya situasi konfirmasi di beberapa wilayah kecamatan di wilayah Madina, acara yang terselenggara diduga diluar Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan belum terketahui penuangan alokasi biaya tersebut,yang seolah-olah pihak kepala sekolah enggan memberi jawaban yang sebenarnya.
"Kami tak tahu tentang hal ini,karena merupakan program dari dinas pendidikan,kami hanya mengikuti program yang dibubuhi undangan,"ucap salah seorang kepala sekolah.
Disamping itu, oknum kepala sekolah memperlihatkan secara berjarak mata satu lembar kwitansi pembayaran kegiatan secara tunai yang mereka sudah lunasi sebelumnya di saat acara dilaksanakan,tercantum tempat sign(Tanda tangan) Manager BOS Dinas pendidikan kabupaten Madina dalam ke apsahan kwitansi tersebut. Sampai kini belum ditanda tangani.dimana dokumen itu tidak bisa ditransfarankan ataupun didokumentasi.
Selanjutnya, dengan berbagai keterangan dan dokumen tersebut, secara seluler konfirmasi di arahkan pada Manager Bos. Dinas pendidikan ( Disdik ) Kabupaten Madina melalui Manager bos sudah dikonfirmasi by WhatsApp namun tidak ada jawaban. Tidak ada respon dan vacum informasi sampai terbitnya berita ini.
Dana biaya operasional sekolah (Bos) terkesan digerogoti oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sementara Ahmad korwil pendidikan UPTD kecamatan Siabu mengatakan tidak mengetahui hal itu dan mengarahkan konfirmasi para kepala sekolah sebab mereka yang ikut serta.
(Magrifatulloh).