KUNINGAN - Proses open bidding untuk jabatan kosong di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan yang sedang berlangsung, serta keberangkatan dua istri pejabat ke Paris.
Kedua istri tersebut adalah istri dari Penjabat (Pj) Bupati dan Pj Sekretaris Daerah (Sekda), yang terbang ke Paris untuk mempromosikan Batik Kuningan.
Keberangkatan ini menimbulkan reaksi publik, terutama mengingat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kuningan yang sedang mengalami kesulitan, termasuk adanya fenomena gagal bayar.
Banyak pihak mempertanyakan urgensi dan sumber dana untuk perjalanan tersebut, serta relevansi agenda tersebut dengan kondisi ekonomi lokal.
Agung Sulistio, Pimred Sahabat Bhayangkara Indonesia (SBI), juga mengkritisi tindakan ini.
"Apakah dana yang digunakan berasal dari APBD, pribadi, atau sponsor, dan apakah agenda tersebut memiliki manfaat yang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan," ujarnya, Kamis (3/10/2024)..
Lebih lanjut, Agung menyatakan bahwa ia telah membawa isu ini ke Ombudsman RI untuk memastikan tidak ada unsur gratifikasi dalam proses open bidding yang berlangsung.
Ini menjadi sorotan publik di Kuningan, dengan potensi dampak terhadap transparansi dan integritas proses pemerintahan di daerah tersebut.